Berita Viral

Irene Meninggal Usai Ditolak RS Dalam Kondisi Hamil, Keluarga Desak Investigasi, RS Klarifikasi

Meski berada dekat wilayah kota, Irene justru mengalami nasib memilukan hingga meninggal dunia bersama bayi dalam kandungannya saat dalam perjalanan

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Irene Meninggal Usai Ditolak RS Dalam Kondisi Hamil, Keluarga Desak Investigasi, RS Klarifikasi 

 Dosen Universitas Cenderawasih, Fredy Sokoy, yang mewakili keluarga korban menyampaikan kecaman keras terhadap kejadian yang menimpa Irene.

Irene diketahui merupakan anak dari sepupunya, sementara suami korban adalah putra dari saudari kandungnya, sehingga Fredy memiliki kedekatan emosional yang besar terhadap keluarga.

“Saya hadir saat pemakaman, dan ini sungguh kejadian yang sangat menyayat hati,” ujarnya melalui pesan WhatsApp kepada wartawan, Kamis (20/11/2025).

Ia menilai, kondisi fasilitas kesehatan di kota semestinya tidak membuat pasien harus berpindah dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain tanpa kejelasan.

“Slogan keselamatan pasien di atas segalanya, apakah hanya sekadar kata-kata? Dua nyawa orang Papua sama berharganya dengan seratus nyawa,” tegasnya.

“Beginikah nasib rakyatku? Mati karena hal yang seharusnya bisa dicegah,” imbuhnya.

Keluarga Desak Pemerintah Lakukan Investigasi

Atas kejadian ini, keluarga korban menuntut pemerintah daerah dan pihak terkait melakukan investigasi menyeluruh terhadap dugaan penolakan layanan kesehatan.

Mereka menilai sistem rujukan darurat di Jayapura tidak berjalan dan justru mengorbankan masyarakat kecil.

“Jika ini terjadi di pedalaman, mungkin kami bisa maklumi keterbatasannya. Namun ini terjadi di wilayah kota, dekat fasilitas kesehatan lengkap,” tegas Fredy.

Klarifikasi dari RSUD Yowari

Menanggapi tudingan penelantaran, Direktur RSUD Yowari, Maryen Braweri, memastikan bahwa penanganan terhadap Irene telah dilakukan sesuai SOP sebelum dirujuk ke rumah sakit lain.

Maryen menerangkan bahwa rumah sakit saat ini hanya memiliki satu dokter spesialis kandungan aktif bertugas, karena satu dokter lainnya tengah menjalani pendidikan hingga 2026.

“Penanganan dilakukan melalui koordinasi dengan dokter spesialis kandungan via telepon karena dokter yang bersangkutan sedang tidak berada di Papua,” jelas Maryen.

RSUD Yowari juga telah melaporkan kasus ini ke Dinas Kesehatan Provinsi Papua dan menunggu tindak lanjut investigasi.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved