Berita Nasional
Bamsoet Optimis Janji Presiden Prabowo Produksi Mobil dalam 3 Tahun Terwujud, Kuncinya Konsistensi
Bamsoet melihat target ini sebagai momentum emas untuk mengakhiri dominasi merek asing dan memulai era kemandirian industri otomotif Indonesia.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Ketua Dewan Pembina Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo (Bamsoet), menyatakan dukungan penuh dan keyakinannya bahwa target Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan mobil nasional (mobnas) dalam waktu tiga tahun ke depan dapat terwujud.
Bamsoet melihat target ini sebagai momentum emas untuk mengakhiri dominasi merek asing dan memulai era kemandirian industri otomotif Indonesia.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat Indonesia adalah produsen otomotif terbesar di Asia Tenggara dengan penjualan domestik lebih dari 960 ribu unit dan ekspor tembus 520 ribu unit sepanjang 2024.
Indonesia hingga kini belum memiliki satu pun mobil yang benar-benar dirancang dan diproduksi mandiri oleh anak bangsa.
“Rencana besar ini harus dibaca sebagai momentum kebangkitan industri otomotif Indonesia yang sesungguhnya. Setelah puluhan tahun menjadi pasar dan perakit kendaraan dari luar negeri, sudah saatnya Indonesia melahirkan mobil nasional yang benar-benar lahir dari rancangan, teknologi, dan sumber daya manusia bangsa sendiri,” ujar Bamsoet di Jakarta, Rabu (22/10/2025).
Sebagai pengguna mobil nasional seperti Maung 4x4 Generasi ke-2 produksi PINDAD, Bamsoet menegaskan bahwa pondasi untuk memulai sudah ada.
Elektrifikasi dan Proyek Strategis
Bamsoet, yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia, menekankan bahwa pengembangan mobnas harus selaras dengan tren global, yaitu elektrifikasi dan digitalisasi otomotif.
Hal ini didukung oleh keunggulan komparatif Indonesia sebagai pemilik cadangan nikel terbesar di dunia, yang merupakan bahan baku utama baterai kendaraan listrik.
Baca juga: Presiden Prabowo Janjikan dalam 3 Tahun Indonesia Punya Pabrik Mobil Sendiri: Sudah Alokasikan Dana
Baca juga: Utang Kereta Cepat Warisan Jokowi Lanjut 60 Tahun, Menkeu Purbaya Sumringah: APBN Lolos, Selesai B2B
Baca juga: Siap dan Sehat! Lisa Mariana PD Hadapi Pemeriksaan Tersangka Pencemaran Nama Baik Ridwan Kamil
"Jika kita kembangkan mobil listrik nasional dengan basis sumber daya alam kita sendiri, nilai tambahnya luar biasa besar. Inilah saatnya kita membalik posisi dari konsumen menjadi produsen,” katanya.
Proyek mobil nasional juga diperkirakan memiliki dampak ekonomi yang masif.
Kementerian Perindustrian memproyeksikan, setiap satu pabrik otomotif besar berpotensi menyerap hingga 10 ribu pekerja langsung dan lebih dari 50 ribu tenaga kerja tidak langsung.
Untuk memastikan keberlanjutan dan kesuksesan, Bamsoet mengingatkan agar proyek ini tidak berhenti pada euforia politik semata.
Ia mendesak agar mobnas ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), guna menjamin kepastian hukum, dukungan fiskal, dan pengawasan lintas kementerian.
“Mobil nasional adalah simbol kedaulatan ekonomi bangsa. Kita ingin mobil nasional ini benar-benar bisa diproduksi massal dan diterima pasar. Bukan hanya dipamerkan di peresmian pabrik,” jelasnya.
Belajar dari Sukses Asia
Dalam paparannya, Bamsoet mencontohkan keberhasilan negara-negara Asia yang sukses mengembangkan industri otomotif nasional mereka:
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/20251024-Pabrik-produksi-mobil.jpg)