Berita Viral

Kejamnya Suami Bunuh Istri Sendiri, Tutupi Pembunuhan dengan Digantung di Kebun Salak

Awalnya, korban dikira tewas bunuh diri, namun hasil penyelidikan membuktikan bahwa SY ternyata dibunuh oleh suaminya sendiri, Yusdin.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Kejamnya Suami Bunuh Istri Sendiri, Tutupi Pembunuhan dengan Digantung di Kebun Salak 

TRIBUNJAMBI.COM – Polisi akhirnya mengungkap misteri kematian seorang wanita berinisial SY (25) yang ditemukan tergantung di sebuah kebun salak di Desa Sumillan, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Awalnya, korban dikira tewas bunuh diri, namun hasil penyelidikan membuktikan bahwa SY ternyata dibunuh oleh suaminya sendiri, Yusdin.

Kasus ini sempat menggegerkan warga Enrekang. Sebab, korban ditemukan dalam posisi tergantung di pohon, lengkap dengan dugaan kuat bunuh diri.

Namun, penyelidikan mendalam dari polisi justru membongkar fakta mengejutkan.

Awalnya Dikira Bunuh Diri, Polisi Temukan Banyak Kejanggalan

Kapolres Enrekang, AKBP Hari Budiyanto, mengungkapkan bahwa sejak awal, pihaknya menemukan sejumlah kejanggalan di lokasi kejadian.

“Saat awal informasinya korban gantung diri, kami langsung melakukan pendalaman, olah TKP, autopsi, dan pemeriksaan beberapa saksi. Dari situ kami menemukan bahwa korban tewas secara tidak wajar, bukan bunuh diri,” ujarnya, Selasa (21/10/2025).

Baca juga: Skandal Oknum Polwan Selingkuh dengan Anggota DPRD, Kini Sang Pejabat Resmi Dinonaktifkan

Baca juga: Hancur Sang Istri Diceraikan Suami yang Baru Lulus PPPK, Sudah Rela Belikan Baju Korpri: Teganya!

Dari hasil autopsi, polisi menemukan bekas luka kekerasan di beberapa bagian tubuh korban.

Temuan tersebut memperkuat dugaan bahwa SY meninggal akibat kekerasan fisik, bukan karena gantung diri.

Suami Akui Membunuh Istri

Polisi kemudian memeriksa suami korban, Yusdin, untuk dimintai keterangan.

Tidak butuh waktu lama, Yusdin akhirnya mengakui perbuatannya setelah diinterogasi selama kurang dari 24 jam.

“Jadi kami berhasil mengungkap tabir kematian SY. Korban ternyata dibunuh oleh suaminya sendiri,” kata AKBP Hari Budiyanto.

Menurut pengakuan pelaku, sebelum peristiwa itu, ia sempat melakukan tindak kekerasan terhadap istrinya di rumah.

Setelah itu, pelaku membawa korban ke kebun salak yang berjarak cukup jauh dari rumah.

Korban Digantung dengan Selang di Pohon Salak

Dalam keterangan polisi, pelaku kemudian menggantung tubuh istrinya menggunakan selang di pohon salak untuk merekayasa seolah-olah korban bunuh diri.

“Korban dibawa ke kebun salak, lalu digantung menggunakan selang. Awalnya korban masih hidup, lalu pelaku menarik kembali hingga korban meninggal dunia,” jelas AKBP Hari.

Ia menegaskan bahwa pelaku melakukan aksi pembunuhan itu secara sadar tanpa paksaan.

“Pelaku mengaku melakukan tindakan pembunuhan tersebut dengan sadar,” imbuhnya.

Dikenakan Pasal Berlapis: KDRT dan Pembunuhan Berencana

Atas perbuatannya, Yusdin dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 44 ayat (3) UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT) dan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

“Setelah kami gelar perkara, pelaku dijerat dua pasal. Pertama, pasal tentang KDRT yang menyebabkan korban meninggal dunia, dan kedua, pembunuhan berencana. Ancaman hukumannya 20 tahun penjara atau hukuman mati,” tegas Kapolres Enrekang.

Keluarga Curiga Sejak Awal

Sebelumnya, korban ditemukan tergantung di kebun salak pada Sabtu (18/10/2025).

Namun keluarga korban sejak awal sudah mencurigai bahwa kematian SY bukan karena bunuh diri.

“Korban ditemukan tergantung di kebun yang jaraknya cukup jauh dari rumah. Tapi keluarga curiga, ini bukan bunuh diri,” ujar Henny, salah satu kerabat korban, kepada Tribun-Timur.com.

Henny menambahkan, sebelum meninggal dunia, SY kerap menerima kekerasan dari suaminya.

Bahkan keluarga korban sempat melaporkan Yusdin ke polisi atas dugaan KDRT.

“Korban sering mendapat kekerasan dari suaminya, padahal baru dua bulan lalu melahirkan anak ketiganya. Karena itu keluarga sudah melaporkan kasus KDRT ke polisi,” ungkapnya.

Polisi Dalami Motif Pembunuhan

Hingga kini, Polres Enrekang masih mendalami motif di balik pembunuhan sadis tersebut.

Polisi menduga kuat motif pelaku berakar pada pertengkaran rumah tangga dan kekerasan dalam rumah tangga yang berulang.

Kasus ini menjadi peringatan keras bahwa kekerasan dalam rumah tangga dapat berujung pada tragedi fatal.

Pihak kepolisian memastikan akan memproses hukum pelaku hingga tuntas.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved