Berita Viral
Pasar Angso Duo Jambi Kembali Berdarah, Mata Pria Jadi Sasaran Penikaman
Suasana mencekam kembali menyelimuti denyut nadi perekonomian Kota Jambi, Pasar Angso Duo.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ia menyebut salah satu penyebabnya adalah akses masuk pasar yang tidak satu pintu.
"Memang ada satu jembatan yang terhubung ke salah satu kampung.
"Kami berharap juga pada pemerintah untuk ikut mencarikan solusi, termasuk menutup akses dari pintu tersebut," kata Purnomo, Selasa (9/9/2025).
Purnomo juga menyatakan mendukung penuh usulan pendirian pos polisi di dalam pasar.
Rencana tersebut sebenarnya pernah dibahas, namun terkendala koordinasi dengan Pemerintah Kota Jambi.
"Tentu kami akan sangat mendukung (mendirikan pos polisi). Itu pasti sangat dibutuhkan.
"Makanya, kami sesegera mungkin akan berkoordinasi dengan kepolisian dalam hal ini Polda Jambi," ucapnya.
Menurutnya, titik paling tepat untuk membangun pos polisi adalah di dekat jembatan yang menuju ke kampung.
Saat ini, jumlah pedagang di Pasar Angso Duo mencapai 1.200 orang, sementara petugas keamanan internal hanya 15 orang.
"Jadi, ada 1.200 pedagang, kami asumsikan 1 pedagang satu pembeli. Jadi ada 2.000 orang lebih yang ada di pasar sehingga, tentu kami sangat butuh kehadiran polisi dan juga campur tangan Pemerintah Kota Jambi," pungkas Purnomo.
Pihak pengelola Pasar Angso Duo Jambi akan membangun tambahan pos penjagaan untuk mengantisipasi terjadinya tindak kriminal di kawasan tersebut.
Hal ini, setelah terjadinya penikaman yang dialami oleh dua pedagang di pasar tersebut.
Purnomo sidi, Direktur Pasar Angso Duo mengatakan pos penjagaan tersebut akan mereka dirikan di dekat lokasi penjarahan yang mengakibatkan dua pedagang terkena penusukan.
"Jadi memang ada permintaan dari para pedagang untuk menambah pos penjagaan di kawasan belakang pasar," terangnya, Rabu (10/9/2024).
Lebih lanjut ia mengatakan saat ini pasar Angso duo telah memiliki tiga pos penjagaan uang di sebar seluruha kawasan pasar.
Namun, untuk memastikan kondisi tetap kondusif memang diperlukan penambahan pos penjagaan di beberapa titik lagi.
Sementara itu, untuk penambahan pihak keamanan atau satpam Purnomo mengatakan akan memaksimalkan personil yang ada.
Dimana saat ini terdapat 15 personil keamanan yang menjaga pasar selama 24 jam.
Namun untuk memberikan efek pencegahan, pihak pengelolan akan memberikan seragam kepada para personil tersebut selama bertugas.
"Memang selama ini petugas kita mengunakan seragam bebas dalam bekerja, ini yang akan kita ubah," ujar Purnomo.
Salain itu, pengelola pasar juga akan memaksimalkan kordinasi dengan pihak kemana khususnya kepolisan dan pemerintah Jambi.
Menurut Purnomo, Sulitnya menjaga keamanan di pasar Angso duo karena memiliki tiga akses masuk yang salah satunya langsung ke pemukiman warga.
"Jadi akses masuk kita itu satu dari jalan protokol, satu lagi jalur air sungai batang hari dan perkampungan warga," ujarnya.
"Kalau akses dari jalan protokol sudah rapi dengan pos penjagaan yang masih jadi PR ini yang dari perkampungan warga," pungkasnya.
Setahun Dua Kali Dibobol
Pedagang khawatir dengan maraknya aksi kriminalitas yang belakangan terus terjadi di Pasar Tradisional Angso Duo Jambi.
Terbaru pada Senin (8/9/2025) subuh, dua orang pedagang mendapatkan luka dari senjata tajam karena hendak menolong pedagang cabai yang akan dirampok oleh komplotan preman.
Akibatnya kedua orang pedagang tersebut harus dilarikan ke Rumah Sakit karena mendapat luka tusukan.
Ana (bukan nama sebenarnya) salah satu pedagang menuturkan aksi premanisme sudah sering terjadi di Pasar Angso Duo Kota Jambi.
Sambil menyiapkan pesanan pembelinya, Ana mengungkapkan bahwa aksi premanisme tersebut membuat ia merasa khawatir.
"Takut ya takut," kata dia.
Ia menuturkan bahwa kejadian-kejadian yang menimpa para pedagang sebelumnya, kebanyakan berawal dari cek cok atau selisih paham dengan beberapa orang preman.
"Dulu itu kan ada juga kejadian yang pedagang telur yang sebelum mamang pempek. Di lorong depan itu," ceritanya.
Sebagian dari komplotan preman tersebut sebenarnya bukan lah orang asing dan sudah dikenal para pedagang.
Hal tersebut juga dibenarkan salah satu pedagang cabai giling, Doni (bukan nama sebenarnya).
Ia mengatakan tokonya sudah pernah menjadi korban pencurian. Tokonya dibobol, dan sejumlah barang-barang miliknya dicuri.
"Kalau toko saya sudah berulang kali dibobol," ujarnya.
Sama dengan Ana, Doni juga mengungkapkan rasa khawatir karena aksi semacam itu berulang kali terjadi.
Berdasarkan informasi yang Tribunjambi.com himpun dari sejumlah pedagang.
Baca juga: 6 Berita Populer Jambi, Demo di DPRD Merangin hingga Perampokan di Pasar Angso Duo
Tidak hanya aksi kriminalitas, aksi pencurian di sejumlah lapak dan kios pedagang juga sering terjadi.
Bahkan beberapa pedagang mengungkapkan adanya kecurigaan bahwa sebagian preman tersebut menggunakan narkotika terlarang.
"Yang malam itu kan mau ngambil uang hasil dagangan. Berapo lah duit tu, sampai nekat. Mungkin makek. Kadang jugo ikan teri gitu hilang," ujar salah satu pedagang.
DISCLAIMER
Berita ini bersifat informasi dan tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun, melainkan sebagai bentuk penyampaian informasi dan keresahan publik.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Rekam Jejak Bima Suprayoga, Jaksa Terbaik solo yang Kini Jadi Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi
Baca juga: Prediksi Skor Korea Selatan vs Paraguay , Head to Head dan Statistik di Pertandingan Persahabatan
Baca juga: Daftar 17 Kajati dan 23 Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi yang Dimutasi Oktober 2025, Termasuk di Jambi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.