Polemik di Papua
KKB Papua Tembak 2 Pekerja PT di Intan Jaya, Sebby Sambom Klaim TPNPB-OPM Bertanggung Jawab
Menurut data yang dihimpun, penembakan terjadi sekitar pukul 10.25 WIT di Kampung Ndugusinga, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
"TPNPB Intan Jaya sudah mengimbau kepada seluruh karyawan lokal atau Orang Asli Papua (OAP) dan non OAP agar menghentikan pembukaan Jalan Trans di Intan Jaya. Apabila tidak, TPNPB tidak segan untuk menembak mereka. Kami tidak segan-segan eksekusi dan perintah ini berlaku untuk semua pihak," tegas Sebby.
Sementara KKB sudah mengklaim bertanggung jawab, pihak keamanan belum memberikan konfirmasi detail terkait insiden tersebut.
Saat dikonfirmasi pada Rabu siang, Kasatgashumas Operasi Damai Cartenz (ODC) 2025 Kombes Pol Yusuf Sutejo dan Kapendam XVII/Cenderawasih Letnan Kolonel Inf Tri Purwanto sama-sama menyatakan belum menerima informasi lengkap atau masih akan melakukan konfirmasi ke satuan di bawah.
Baca juga: KKB Papua Tuding TNI Bom Permukiman dan Kuburan Leluhur di Kiwirok, Kapendam Bantah TPNPB-OPM
Baca juga: Siapa Sebenarnya Napoleon Bonaparte? Ingatkan Kapolri Agar Tak Seperti Dewa Pencabut Nyawa
Penembakan karyawan proyek Trans Papua ini sekali lagi mempertegas eskalasi konflik di Intan Jaya, sekaligus menunjukkan bahwa ancaman KKB terhadap proyek infrastruktur di wilayah tersebut bukanlah gertakan belaka.
KKB Papua Tuding TNI Lakukan Serangan Udara
Eskalasi konflik di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, memasuki babak baru yang lebih serius.
Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) melancarkan tuduhan berat.
Kelompok yang disebut KKB Papua itu menuding prajurit TNI telah melakukan kejahatan perang dalam operasi militer di wilayah tersebut.
Juru bicara TPNPB, Sebby Sambom, mengklaim sejak 1 hingga 6 Oktober 2025, sejumlah pesawat tempur milik TNI terlihat berlalu-lalang di langit Kiwirok.
Pesawat itu melancarkan serangan udara, termasuk menjatuhkan peledak.
“Mereka incar permukiman warga dan kuburan leluhur orang Papua,” kata Sebby melalui pesan WhatsApp pada Selasa (7/10/2025).
Sebby Sambom juga menyertakan dokumentasi berupa foto dan video sebagai bukti lalu-lalang pesawat tempur.
Ia menyoroti ketidakseimbangan penggunaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dalam konflik ini.
Menurut Sebby Sambom, milisi TPNPB-OPM, khususnya di Kodap XV Ngalum Kupel, hanya bersenjatakan senapan laras panjang dan menggunakan taktik perang gerilya.
“Mereka gunakan bom dan ranjau, ini tidak seimbang, ini kekejaman, dan dunia harus lihat ini,” ujar Sebby, berupaya menarik perhatian internasional terhadap operasi militer yang dilancarkan TNI.
TNI Bantah Keras
Tudingan yang disampaikan Sebby Sambom segera dibantah keras oleh pihak militer Indonesia.
Baca juga: Gelombang Penolakan KKB Papua: Warga dan Mahasiswa Tak Sudi Hidup dalam Teror TPNPB-OPM
Baca juga: SPBU Terancam Ditutup Jika Masih Layani Solar di Kota Jambi, Hanya 7 SPBU Ini yang Dapat Izin
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.