Berita Nasional
Identitas Lengkap 7 Santri Korban Musala Ambruk di Sidoarjo Berhasil Diidentifikasi DVI Polda Jatim
DVI Polda Jawa Timur berhasil menyelesaikan fase identifikasi krusial, memastikan identitas tujuh korban yang seluruhnya diduga adalah santri.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Kabar duka mendalam kembali menyelimuti tragedi ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur (Jatim) berhasil menyelesaikan fase identifikasi krusial, memastikan identitas tujuh jenazah korban yang seluruhnya diduga adalah santri.
Dalam konferensi pers pada Senin malam (6/10/2025), Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Mohammad Khusnan Marzuki, menyatakan timnya berhasil mencocokkan delapan kantong jenazah.
Termasuk satu body part atau potongan tubuh dengan tujuh data Ante Mortem (AM) yang telah dikumpulkan.
"Hari ini, Senin tanggal 6 Oktober 2025 tim DVI Polda Jatim telah berhasil melaksanakan identifikasi terhadap delapan kantong jenazah, yang terdiri dari tujuh jenazah dan satu body part," ucap Kombes Khusnan, dipantau dari Breaking News KompasTV.
Ia menambahkan bahwa ketujuh jenazah tersebut berhasil diidentifikasi menggunakan berbagai metode, mulai dari sidik jari, gigi, hingga properti atau barang-barang pribadi yang melekat pada korban.
Data identifikasi ini mengungkap bahwa para korban adalah santri belia yang berasal dari berbagai daerah, menunjukkan jangkauan Ponpes Al Khoziny yang luas.
Dilihat dari usia dan properti yang ditemukan, tim DVI menyimpulkan ketujuh korban adalah santri.
Baca juga: Update Korban Musala Ponpes Sidoarjo Ambruk: 50 Meninggal Dunia, 13 Santri Masih Proses Pencarian
Baca juga: Alphard Sitaan KPK dari Eks Wamenaker Noel Dikembalikan, Jubir: Mobil Sewaan untuk Operasional
Baca juga: Balasan Menohok Roy Suryo Soal Pendukung Jokowi Ancam Demo Pakai Bra dan CD: Itu Pornoaksi
Berikut adalah rincian lengkap 7 jenazah santri yang berhasil diidentifikasi pada Senin (6/10/2025):
No. | Nama Lengkap / Usia | Asal Kota / Kabupaten | Keterangan Tambahan |
1 | Moh. Royhan Mustofa (Laki-laki/17 tahun) | Kamal, Bangkalan | Diidentifikasi melalui Sidik Jari dan Medis. |
2. | Abdul Fattah (Laki-laki/18 tahun) | Asem Manunggal | Diidentifikasi melalui Gigi, Medis, dan Properti. |
3 | Wasiur Rohib (Laki-laki/17 tahun) | Gayungan, Surabaya | Diidentifikasi melalui Sidik Jari dan Medis. |
4 | Mohammad Aziz Pratama Yudistira (Laki-laki/16 tahun) | Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat | Diidentifikasi melalui Gigi, Medis, dan Properti. |
5 | Moh. Dafin (Laki-laki/13 tahun) Bulu Lor | Semarang, Jawa Tengah | Diidentifikasi melalui Medis dan Properti. Body part yang teridentifikasi hari ini merupakan bagian tubuhnya. |
6 | M. Ali Rahbini (Laki-laki/19 tahun) | Tambelang, Sampang, Jawa Timur | Diidentifikasi melalui Sidik Jari, Gigi, dan Medis. |
7 | Sulaiman Hadi (Laki-laki/15 tahun) | Morleke, Bangkalan, Jawa Timur | Diidentifikasi melalui Sidik Jari, Medis, dan Properti. |
Tragedi ini menjadi pengingat pahit atas risiko keamanan bangunan di fasilitas pendidikan, sekaligus menyoroti kerja keras Tim DVI Polda Jatim dalam memberikan kepastian identitas kepada keluarga korban yang tengah menanti dengan cemas.
Ketujuh jenazah ini telah disiapkan untuk segera diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan.
Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini.
Korban Meninggal 66 Orang
Jumlah korban meninggal dunia akibat ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren atau Ponpes Al Khonizy, Sidoarjo, Jawa Timur bertambah menjadi 66 orang hingga Senin (6/10/2025) malam.
Berdasarkan laporan jurnalis KompasTV, Alfian Rahman pada Selasa (7/10/2025), 66 korban meninggal dunia tersebut, termasuk tujuh potongan tubuh.
Ketujuh potongan tubuh tersebut saat ini tengah diidentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.
Sedangkan tim di lapangan terus melakukan proses evakuasi dan pembersihan puing bangunan hingga Selasa pagi.
Alat-alat berat masih beroperasi untuk mengangkat puing-puing reruntuhan bangunan.
Sebelumnya, Basarnas mengatakan proses evakuasi dan pembersihan puing bangunan musala Ponpes Al Khoziny akan terus dilakukan hingga seluruh korban ditemukan.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii menegaskan operasi SAR dilaksanakan 24 jam.
Baca juga: Korban Tewas Tragedi Runtuhnya Ponpes di Sidoarjo Jadi 14 Orang, Puluhan Santri Masih Hilang
Baca juga: Balasan Menohok Roy Suryo Soal Pendukung Jokowi Ancam Demo Pakai Bra dan CD: Itu Pornoaksi
"Terkait operasi Badan SAR Nasional, kita nyatakan selesai pada saat tempat kejadian kita yakinkan bahwa sudah dipastikan tidak ada korban (di lokasi kejadian)," kata Syafii dalam konferensi pers, Senin (6/10/2025) petang.
"Saat ini operasi tetap kita laksanakan seperti yang teman-teman lihat, 24 jam tetap kita laksanakan," imbuhnya
Polisi Proses Hukum
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Jules Abraham Abast memastikan proses hukum atas ambruknya bangunan musala Ponpes Al Khoziny akan dilakukan pihak kepolisian.
"Pasti kami akan melangkah proses penegakan hukum," ujarnya, Senin malam, dipantau dari Breaking News KompasTV.
Meski demikian, ia mengatakan penegakan hukum akan dilakukan pihaknya apabila seluruh proses evakuasi korban dari reruntuhan telah rampung dilakukan Tim SAR gabungan.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Kapan Jadwal Puasa Ramadhan 2026? Muhammadiyah menetapkan 18 Februari
Baca juga: Breaking News Pelaku Perampokan di Talang Bakung Jambi Ditangkap di Sumsel
Baca juga: Alphard Sitaan KPK dari Eks Wamenaker Noel Dikembalikan, Jubir: Mobil Sewaan untuk Operasional
Baca juga: 7 SPBU di Kota Jambi yang Diperbolehkan Isi Solar untuk Truk, Diinstruksikan Buka 24 Jam
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.