Makan Bergizi Gratis
Tragedi Berulang Kasus MBG: Ratusan Siswa Kuningan Keracunan Massal
Kasus keracunan massal yang diduga berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, 200 siswa.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Kasus keracunan massal yang diduga berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi.
Kali ini menimpa lebih dari 200 siswa di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Ratusan pelajar SMP dan SMA Luragung jatuh sakit sehari setelah mengonsumsi menu MBG pada Kamis (2/10/2025).
Menurut data yang dihimpun, sebanyak 97 siswa SMP 1 Luragung dan 103 siswa SMA Luragung terpaksa tidak masuk sekolah dengan gejala serentak
- Mual
- Muntah
- Diare
Peristiwa ini terekam dalam sebuah video berdurasi 13 detik yang viral, menunjukkan sejumlah pelajar perempuan terbaring lemas di ruang perawatan.
Dapur MBG Ditutup
Meskipun makanan dibagikan pada Kamis, gejala keracunan baru muncul secara massal pada Jumat (3/10/2025).
Baca juga: Apakah Korban Keracunan MBG Bisa Ajukan Gugatan Pidana? Ini Penjelasan LPSK
Baca juga: Geger Wanita Simpanan Pejabat Majalengka: Hubungan Gelap Berawal dari DM THR
Baca juga: Strategi Keliru Vadel Badjideh Berujung Vonis 9 Tahun, Hotman Paris: Salah Pilih Pengacara Razman
Sebanyak 84 siswa sempat dilarikan ke Puskesmas Luragung dan Rumah Sakit KMC pada pagi hari.
Hingga saat ini, mayoritas korban sudah diperbolehkan pulang setelah mendapat penanganan medis.
Namun, tujuh siswa dilaporkan masih menjalani perawatan intensif karena kondisi mereka belum sepenuhnya pulih.
Menyikapi insiden ini, Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, langsung mengambil tindakan tegas sesuai arahan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
"Dinas Kesehatan bersama puskesmas telah ditugaskan untuk mengumpulkan sampel makanan guna dilakukan uji laboratorium di provinsi. Hasil uji diperkirakan akan keluar dalam waktu satu minggu," jelasnya.
Lebih lanjut, Dian menginstruksikan agar dapur yang mengolah makanan program MBG ditutup sementara hingga penyelidikan tuntas.
Keputusan ini diambil karena adanya laporan bahwa nasi dari dapur yang sama pada hari berikutnya memiliki tekstur lengket yang menimbulkan kecurigaan serius terhadap sanitasi dan kualitas bahan.
Pemerintah Kabupaten Kuningan menekankan perlunya evaluasi ketat pada aspek sanitasi, kualitas bahan, dan pengawasan rantai produksi makanan program MBG.
Lebih dari 8.000 Anak Jadi Korban
Tragedi di Kuningan menambah panjang daftar kasus keracunan massal yang terkait dengan program Makan Bergizi Gratis secara nasional.
Baca juga: Joroknya Petugas SPPG Cuci Tray MBG pakai Air Kotor dan Tak Mengalir, Warganet: Ini Gak Bener
Baca juga: Makin Yakin! Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi 99,99 Persen Palsu Usai Dapat Salinan Resmi KPU
Data menunjukkan masalah ini bukan lagi insiden lokal, melainkan isu serius yang membutuhkan peninjauan ulang sistemik.
Menurut data yang dicatat oleh Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) per akhir September 2025, total anak yang menjadi korban keracunan program MBG di berbagai daerah telah mencapai angka yang mengkhawatirkan: lebih dari 8.649 orang.
Sementara itu, Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat sedikitnya 6.457 orang terdampak keracunan MBG per 30 September 2025, dengan kasus terbanyak terjadi di Pulau Jawa.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Kerinci dan Sarolangun Jambi Kolaborasi Lintas Daerah, Fokus Sektor Unggulan
Baca juga: Geger Wanita Simpanan Pejabat Majalengka: Hubungan Gelap Berawal dari DM THR
Baca juga: Strategi Keliru Vadel Badjideh Berujung Vonis 9 Tahun, Hotman Paris: Salah Pilih Pengacara Razman
Baca juga: Sinopsis Genie, Make a Wish Episode 2, Permintaan Pertama dari Ka Young
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul TERBARU Kasus Keracunan MBG di Kuningan, Ratusan Siswa SMP dan SMA Alami Mual, Muntah dan Diare
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.