Makan Bergizi Gratis

Kasus MBG dalam Sepekan: Viral Keracunan Ikan Hiu, Tempe Basi, Saus Kadaluwarsa, Ulat, Hingga Kaca

Dalam sepekan terakhir, serangkaian insiden mulai dari keracunan massal hingga temuan benda asing berbahaya terjadi di berbagai daerah.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
Kasus keracunan dan vira MBG 

TRIBUNJAMBI.COM - Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang baru berjalan sembilan bulan sejak diluncurkan 6 Januari 2025 kini memasuki babak krisis.

Dalam sepekan terakhir, serangkaian insiden keamanan pangan mulai dari keracunan massal hingga temuan benda asing berbahaya terjadi di berbagai daerah.

Kondisi ini merusak citra inisiatif utama Presiden Prabowo Subianto ini.

Alih-alih menjadi fondasi kesehatan, MBG justru menjadi sorotan negatif setelah publik disuguhi laporan menu kontroversial, dugaan kelalaian fatal, hingga temuan yang mengancam nyawa penerima manfaat.

Berikut adalah rangkuman kasus paling mencolok yang terjadi dalam sepekan terakhir:

1. Bandung Barat KLB: Keracunan 1.309 Korban, Diduga Masak Terlalu Dini

Kasus paling parah terjadi di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, yang akhirnya ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Total korban keracunan mencapai 1.309 orang, mulai dari siswa SD hingga SMK.

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang, menyatakan keprihatinan dan menyebut musibah ini disinyalir terjadi karena Standar Operasional Prosedur (SOP) yang tidak dijalankan dengan baik oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Baca juga: ID Card Liputan Istana Wartawan CNN Dicabut Usai Tanya MBG ke Presiden Prabowo, Ini Janji Mensesneg

Baca juga: Pecah Kongsi! 2 Kubu Klaim Ketua Umum Aklamasi di Muktamar PPP: Mardiono vs Agus Suparmanto

Baca juga: Makjleb! Pengamat Ungkap Kunci Prabowo 2 Periode: Bukan Faktor Jokowi, Tapi Realisasi Asta Cita

"Teknik memasak itu, masakan dimasak sampai matang, maksimal itu harus 6 jam harus langsung disantap," jelas Nanik.

Dugaan kuat menyebutkan SPPG bersangkutan memasak makanan terlalu awal—yakni sekitar pukul 02.00–03.00 dini hari—padahal makanan baru akan dibagikan pada pukul 07.00–08.00 pagi.

Jeda waktu yang panjang ini melanggar batas aman konsumsi. Saat ini, BGN, BIN, Kepolisian, BPOM, dan Dinkes setempat tengah melakukan investigasi, dan dapur penyedia MBG ditutup sementara.

2. Menu Ekstrem: Ikan Hiu, Tempe Mencurigakan, dan Roti Sosis Maut

Masalah MBG tak hanya soal sanitasi, tetapi juga kualitas menu yang disajikan dan bahan baku yang digunakan.

- Ikan Hiu Viral di Ketapang

Menu lauk ikan hiu yang diklaim sebagai bagian dari kearifan lokal oleh BGN diduga menjadi biang keladi keracunan yang menimpa 25 korban (satu guru dan 24 siswa SD).

- Tempe Basi di Cianjur

Puluhan siswa SDN Taruna Bakti Cianjur mengalami mual dan muntah. Seorang guru, Yayu Hendrayani, bahkan ikut muntah-muntah setelah mencicipi tempe yang dinilainya "berbau tak sedap." Pihak Puskesmas dan Dinkes telah membawa sampel tempe dan muntahan korban ke Labkesda Provinsi Jawa Barat.

- Roti Sosis di Lampung Timur

Sebanyak 35 siswa dari 5 sekolah di Lampung Timur mengalami gejala keracunan (mual, muntah, demam) setelah menyantap roti isi sosis pada Jumat (26/9/2025). Sampel makanan telah dikirim ke Dinas Kesehatan untuk diuji laboratorium.

3. Temuan Benda Asing Mengerikan: Ulat hingga Kaca

Daftar masalah diperparah dengan temuan benda asing yang berpotensi melukai atau membuat jijik penerima manfaat:

Baca juga: BGN Wajibkan Chef Bersertifikat Masak di Dapur MBG

Baca juga: Meresahkan! Pungli Sopir Batu Bara di Bajubang Batang Hari Jambi Viral: Aku Kena Gebuk

Serpihan Kaca di Batam

Serpihan kaca ditemukan dalam nasi MBG di SMAN 4 Batam pada Selasa (23/9/2025). Diduga kaca tersebut berasal dari tutup teflon yang pecah saat memasak. Kepala SPPG dan juru masak telah mengakui kelalaian.

Ulat Belatung di Bangkalan

Satgas MBG Pemkab Bangkalan menemukan ulat sayur dan ulat belatung (diduga dari lalat yang bertelur) dalam menu MBG di dua sekolah.

"Ini kejadiannya bukan sekali, tapi sudah dua kali," ujar Satgas MBG Bangkalan, Dr. Bambang Budi Mustika.

4. Menu Minimalis di Jayapura: Nasi, Tahu Sepotong Dusta, dan Timun

Jauh dari insiden keracunan, MBG di SMP Negeri 3 Kota Jayapura menjadi viral karena porsi yang sangat minim dan tidak mencerminkan standar gizi program nasional.

Satu porsi yang diterima pelajar hanya terdiri dari sedikit nasi goreng, dua irisan mentimun, dua potong tahu goreng kecil, dan potongan jeli.

"Menu MBG di SMP Negeri 3 Jayapura cuma nasi, tahu sepanggal dusta, dan ketimun," bunyi postingan yang ramai dikritisi warganet di media sosial.

Kondisi menu di Jayapura ini memicu reaksi keras dari masyarakat Papua yang menuding program MBG berpotensi menjadi "lahan korupsi" atau "makanan penyakit" karena anggaran yang fantastis tidak sebanding dengan kualitas yang diterima anak-anak.

Baca juga: Geger Tengah Malam di Jambi: Tawuran Remaja Dekat Masjid Agung Al Falah

Insiden beruntun ini mempertegas bahwa visi MBG untuk meningkatkan SDM bangsa dan menggerakkan ekonomi lokal terancam gagal total akibat lemahnya pengawasan, buruknya higienitas, dan dugaan pemotongan kualitas di tingkat pelaksana.

Istana Sebut Ada 5 Ribu Penerima MBG Keracunan 

Istana melalui Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari merinci kasus dan korban keracunan program MBG.

Ada data dari tiga lembaga sebagai berikut Badan Gizi Nasional (BGN), 46 kasus keracunan, dengan jumlah penderita 5.080, ini data per 17 September.

Kedua dari Kemenkes, 60 kasus dengan 5.207 penderita, data per 16 September.

Kemudian BPOM, 55 kasus dengan 5.320 penderita, data per 10 September 2025.

“Dari data dari tiga lembaga tersebut, kasus keracunan menimpa 5 ribu an penerima manfaat,” kata Qodari di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/9/2025).

Menurut Qodari hasil kajian BPOM,  puncak kejadian keracunan terjadi pada Agustus 2025, dengan sebaran terbanyak di Jawa Barat.

Adapun penyebab utama keracunan tersebut diantaranya adalah higienitas makanan, suhu dan ketidaksesuaian pengolahan pangan, kontaminasi silang, serta indikasi alergi pada penerima manfaat.

Data BGN

Kepala BGN Dadan Hindayana menerangkan, hingga 22 September ini total terdampak Kejadian Luar Biasa KLB) ini adalah 4.711 orang.

Dengan rincian, wilayah satu yaitu provinsi – provinsi di pulau Sumatera ada 7 kasus keracunan dengan total korban sebanyak 1.261 orang.

Kemudian, wilayah dua yaitu provinsi – provinsi di pulau Jawa ada 27 kasus keracunan dengan 2.606 orang.

Wilayah tiga yaitu provinsi – provinsi di pulau Kalimantan, Bali, NTT, NTB, Sulawesi, Papua ada 11 kasus dengan 842 orang.

“Jadi jumlah yang terdampak KLB dari wilayah I, II dan III total 4.711 orang,” ujar dia dalam konferensi pers di kantor BGN, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025). 

Data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI)

Sejak MBG diluncurkan, pemantauan JPPI hingga medio September 2025 mencatat, tak kurang dari 5.360 anak mengalami keracunan akibat program ini.

“Jumlah ini bisa dipastikan lebih besar, sebab banyak sekolah dan pemerintah daerah justru memilih menutupi kasus,” kata Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, beberapa waktu lalu.

Pihaknya mengatakan, fakta yang ada ini menjadi ancaman serius bagi masa depan generasi bangsa.

Ribuan anak menjadi korban jelas karena ada kesalahan sistemik.

JPPI menyerukan agar Presiden Prabowo Subianto segera menghentikan sementara program MBG, melakukan evaluasi total sistem tata kelola MBG yang dikendalikan BGN dan mengutamakan keselamatan anak di atas ambisi politik dan target program.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Harga Sawit di Jambi Naik Lagi jadi Rp 3.652 per Kg di Pabrik Hari Ini

Baca juga: Aksi Putri Azzralea Pamer Foto Mesra dengan Pratama Arhan Berujung Viral, Kini Dihapus usai Ramai

Baca juga: Pecah Kongsi! 2 Kubu Klaim Ketua Umum Aklamasi di Muktamar PPP: Mardiono vs Agus Suparmanto

Baca juga: Kode Redeem FF Free Fire Senin 29 september 2025, Ada Skin dan Diamond di reward.ff.garena.com

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KASUS Viral MBG dalam Sepekan: Keracunan Ikan Hiu, Tempe, Saus Kedaluwarsa, Temuan Ulat dan Kaca

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved