Berita Politik
Makjleb! Pengamat Ungkap Kunci Prabowo 2 Periode: Bukan Faktor Jokowi, Tapi Realisasi Asta Cita
Alih-alih faktor dukungan elite, pengamat politik ungkap 'senjata rahasia' Prabowo menuju Pilpres 2029.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Wacana dukungan dua periode untuk Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang dilontarkan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi menuai sorotan tajam.
Alih-alih faktor dukungan elite, pengamat politik ungkap 'senjata rahasia' Prabowo menuju Pilpres 2029.
Kuncinya justru terletak pada keberhasilannya merealisasikan janji-janji kampanye, utamanya yang terangkum dalam Asta Cita.
Khususnya yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Pengamat politik dari Lembaga Constra, Revan Fauzano, menegaskan fokus Prabowo mestinya bukan pada dukungan relawan atau koalisi, melainkan pada bukti nyata program-program pro-rakyat.
"Kunci Prabowo dinilai sukses sebagai pemimpin negara dan berpeluang dua periode adalah realisasi atas Asta Cita, bukan semata-mata 'Jokowi Effect'," ujar Revan, lulusan magister ilmu politik Universitas Andalas, kepada wartawan, Minggu (28/9/2025).
Menurut Revan, tiga faktor utama yang akan sangat memengaruhi kepercayaan publik hingga Pilpres 2029 mendatang adalah ketersediaan lapangan kerja.
Keberhasilan ketahanan pangan, dan pembenahan total program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Baca juga: Terkuak 3 Motif Meilanie Buitenzorgy Kuliti Pendidikan Wapres Gibran, Hanya Setara Sekolah Dasar
Baca juga: ID Card Liputan Istana Wartawan CNN Dicabut Usai Tanya MBG ke Presiden Prabowo, Ini Janji Mensesneg
Baca juga: Meresahkan! Pungli Sopir Batu Bara di Bajubang Batang Hari Jambi Viral: Aku Kena Gebuk
Di sisi lain, Revan mengakui bahwa pernyataan Jokowi untuk mendukung dua periode di tengah panasnya isu ijazah palsu sangat wajar memunculkan spekulasi.
"Di tengah masih panasnya isu ijazah palsu tentunya wajar ada dugaan dari sebagian pihak yang menilai Jokowi mencari perlindungan kepada Presiden Prabowo, terlebih Pilpres baru akan berlangsung di tahun 2029, di mana mesin politik baru akan mulai dipanaskan setidaknya di tahun 2027," kata Revan.
Menurutnya, isu ini menggeser fokus dari substansi kinerja.
Revan kembali menekankan bahwa elektabilitas Prabowo di 2029 akan bergantung penuh pada realisasi janji politik 2024.
Terutama yang fokus pada kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, peningkatan lapangan kerja, serta pembangunan SDM berkualitas.
Ia mencontohkan beberapa program yang kini sudah mulai dirasakan masyarakat, seperti peningkatan SDM melalui Sekolah Rakyat dan Sekolah Gratis di berbagai daerah, yang diperkuat dengan adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Namun, Revan menyoroti dua hal krusial:
Lapangan Kerja: "Di tengah kondisi ekonomi yang masih belum stabil, lapangan kerja menjadi salah satu PR terbesar Presiden Prabowo. Semakin sedikit pengangguran dan meningkatnya pendapatan hidup masyarakat kami yakini akan meminimalisir gesekan sosial dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap Presiden Prabowo. Ini yang akan menjadi modal terbesar Prabowo untuk bisa terpilih kembali," tegasnya.
Makan Bergizi Gratis (MBG): Program MBG dipandang Revan memiliki potensi besar memengaruhi tingkat kepercayaan publik, mengingat alokasi anggarannya yang fantastis: Rp 71 triliun pada 2025 dan melonjak drastis menjadi Rp 335 triliun pada 2026.
Baca juga: Prabowo-Gibran Bakal Bersanding di Pilpres 2029? Pengamat: Tak Mudah, Ekosistem Politik dan Sejarah
Baca juga: Geger Tengah Malam di Jambi: Tawuran Remaja Dekat Masjid Agung Al Falah
"Anggaran MBG sangat besar, namun hingga kini masih menyisakan berbagai persoalan di berbagai daerah, khususnya menyangkut kualitas dan sanitasi atas makanan. Pemerintah harus benar-benar melakukan pembenahan total terhadap MBG, mulai dari pengawasan, pelibatan ahli gizi, proses produksi, hingga distribusi," ujarnya.
Data Mengerikan Kasus Keracunan MBG
Harapan besar publik terhadap MBG yang bertujuan memberi manfaat kepada 82,9 juta penerima (siswa PAUD hingga SMA, serta ibu hamil/menyusui) berbanding terbalik dengan fakta lapangan.
Program yang diluncurkan sejak 6 Januari 2025 ini justru diwarnai serangkaian kasus keracunan massal.
Data sejumlah lembaga menunjukkan skala masalah yang mengkhawatirkan:
- Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia: Mencatat 6.452 kasus keracunan sejak program diefektifkan di awal 2025.
- CISDI: Merilis 7.368 korban keracunan dari 52 kabupaten/kota. Kabupaten Bandung Barat menjadi daerah tertinggi dengan 1.333 korban.
- Badan Gizi Nasional (BGN): Merilis per 25 September 2025 terdapat 5.914 korban keracunan, mayoritas di Wilayah Jawa (3.610 korban).
- Data Posko Cipongkor dan Cihampelas (22-25 September): Mencatat 1.315 orang keracunan, mayoritas pelajar SD-SMA/SMK.
"Melihat masih banyaknya kasus keracunan terjadi dengan jumlah korban sangat besar, ini tentunya harus menjadi perhatian Presiden Prabowo untuk pembenahan MBG. Bukan hanya sanitasi, kualitas menu, hingga persoalan pungli pengadaan MBG harus benar-benar diselesaikan," tutup Revan.
Menanggapi carut-marut ini, Presiden Prabowo, usai lawatan ke berbagai negara, memastikan akan segera memanggil Kepala BGN Dadan Hindayana dan sejumlah pejabat terkait untuk membenahi program.
Sambil mengakui kekurangan, Prabowo meminta semua pihak untuk tidak mempolitisasi persoalan dalam program yang niat awalnya sangat baik ini.
Pernyataan Jokowi
Sebagai informasi, setelah turun dari kursi Presiden RI periode 2014-2019 dan 2019-2024. Jokowi telah mengungkap arah politiknya.
Baca juga: Viral Pak Kepsek dan Bu Guru SD Karaoke Pakai Smart TV Bantuan Pemerintah di Sekolah
Baca juga: PSI Temui Jokowi di Solo Bawa Mandat Khusus, Bungkam Soal Sosok J Jadi Ketua Dewan Pembina
Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta ini menyatakan dukungan kepada pemerintahan Prabowo–Gibran, tak hanya untuk satu periode, tetapi dua periode sekaligus.
Bahkan, Jokowi terang-terangan mengaku sudah lama memberikan arahan kepada relawannya untuk melakukan hal yang sama.
“Sejak awal saya sampaikan seluruh relawan untuk itu,” ungkap Jokowi saat ditemui di kediamannya di Sumber, Solo, Jumat (19/9/2025), dilansir TribunSolo.
"Ya memang sejak awal saya perintahkan seperti itu, untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran dua periode," tambahnya.
Dengan statement ini, Jokowi beserta kaum relawannya akan kembali mendukung duet Prabowo–Gibran di pemilihan presiden atau Pilpres yang akan datang, yakni Pilpres 2029.
Pernyataan Jokowi ini terlontar ketika pemerintahan Prabowo–Gibran belum genap berusia satu tahun, dan Pilpres 2029 masih empat tahun lagi.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Meresahkan! Pungli Sopir Batu Bara di Bajubang Batang Hari Jambi Viral: Aku Kena Gebuk
Baca juga: Kalender Oktober 2025 dengan Penanggalan Jawa, Lengkap dengan Weton dan Pasaran
Baca juga: Prediksi Skor Arouca vs Porto , Head to Head dan Statistik di Liga Portugal
Baca juga: Nasib Kepsek dan Guru di Pandeglang yang Asyik Karaoke saat Jam Belajar, Ada Adegan Pelukan
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bukan Faktor Jokowi, Keberhasilan Asta Cita Kunci Prabowo Dua Periode
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.