Polemik di Papua

Sadis! Korban KKB Papua Ditemukan Mengambang dan Diikat di Mesin, Polisi: Persulit Upaya Pencarian

Sebuah fakta mengejutkan terungkap dari operasi pencarian korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
EVAKUASI: Anggota TNI-Polri mengevakuasi korban penembakan yang dilakukan KKB Papua di Asmat, Papua Selatan. 

TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah fakta mengejutkan terungkap dari operasi pencarian korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua.

Pencarian korban itu tepatnya di Distrik Kolof Braza, Asmat, Papua. 

Upaya pencarian gabungan TNI-Polri akhirnya menemukan jenazah Indra Guru Wardana.

Namun dengan kondisi yang mengindikasikan taktik sadis dari para pelaku untuk menghilangkan jejak.

Korban, yang sebelumnya dilaporkan ditembak KKB Papua di Kampung Ulakin.

Korban ditemukan setelah pengerahan personel gabungan yang masif.

Kapolres Asmat, AKBP Wahyu Basuki, yang memimpin langsung operasi pencarian, mengerahkan lebih dari 20 personel dari Polres Asmat dan Koramil Agats. 

Tim bergerak dari Kampung Binam, Distrik Suator, menuju Kampung Ulakin menggunakan empat unit speed boat, sambil menyisir sepanjang aliran sungai.

Baca juga: Sosok dan Sepak Terjang Pratu Haris, Prajurit TNI Gugur Tertembak KKB Papua, Begini Kronologinya

Baca juga: Bukan Soal Latar Belakang, Mahfud MD Bongkar Perbedaan Mendasar Gaya Kepemimpinan SBY vs Jokowi

Baca juga: Mutasi Irjen Rusdi Hartono ke Mabes Polri, Mengenang Kisah Heroik 50 Jam Terjebak di Hutan Kerinci

Setelah melakukan penyisiran intensif, jenazah korban berhasil ditemukan mengambang di dekat pohon. 
Namun, kondisi penemuan mengungkap motif keji pelaku.

"Jenazah korban ditemukan sudah dalam kondisi mengambang, namun tubuhnya diikat dengan mesin katinting pada bagian perut dan dada," ujar AKBP Wahyu Basuki dalam rilis pers, Jumat (26/9/2025).

Polisi menduga kuat bahwa tindakan mengikat jenazah dengan mesin kapal tempel (katinting) yang berat ini adalah upaya sengaja pelaku untuk mempersulit dan menghambat proses pencarian yang dilakukan aparat keamanan.

"Diduga kuat, cara itu dilakukan pelaku untuk mempersulit proses pencarian oleh aparat. Hal ini sengaja dilakukan pelaku agar petugas kesulitan menemukan jenazah," tegas Kapolres.

Setelah berhasil ditemukan, jenazah almarhum Indra Guru Wardana langsung dievakuasi menuju Puskesmas Suator untuk menjalani pemeriksaan medis dan visum.

Aparat keamanan memastikan bahwa operasi tidak berhenti pada penemuan jenazah. 

Pengejaran terhadap para pelaku penembakan yang hingga kini masih buron akan terus dilakukan.

Polres Asmat juga mengimbau masyarakat di sekitar pemukiman untuk meningkatkan kewaspadaan. 

Baca juga: TNI Berduka, Pratu Haris Gugur dalam Kontak Tembak dengan KKB Papua di Pegunungan Bintang

Baca juga: Jejak Kombes Wira Satya Triputra, Jagoan Reserse Polda Metro Jaya Kini Jabat Dirtipidum Bareskrim

"Kami mengimbau warga tetap waspada serta segera melaporkan setiap aktivitas mencurigakan di sekitar pemukiman di sekitaran mereka," pungkas AKBP Wahyu Basuki.

Polisi: Hentikan Tambang Ilegal

Suasana duka menyelimuti warga Kampung Binki, Kabupaten Yahukimo. 

Dua warga yang menjadi korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua KKB Papua akhirnya berhasil dievakuasi aparat gabungan pada Jumat (26/9/2025) pagi.

Evakuasi dilakukan oleh personel Satbrimob Polda Papua, Satgas Operasi Damai Cartenz, dan Polres Yahukimo. 

Tim tiba di lokasi sekitar pukul 08.30 WIT, melakukan olah tempat kejadian perkara, kemudian membawa jenazah ke RSUD Dekai.

Dari rumah sakit, kedua korban langsung diserahkan kepada keluarga. Rencananya, sore ini pukul 16.00 WIT, keduanya akan dimakamkan di TPU Kilometer 6 Dekai.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Cahyo menyampaikan belasungkawa mendalam atas kejadian tersebut.

Dia juga mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan aktivitas tambang liar di wilayah Yahukimo yang selama ini rawan gangguan keamanan.

“Tambang ilegal di daerah rawan justru sering dimanfaatkan KKB sebagai sumber pendanaan. Selain itu, lokasi-lokasi tersebut sulit dijangkau aparat sehingga tidak ada jaminan keselamatan bagi warga,” ujarnya kepada wartawan di Jayapura, Jumat (26/9/2025). 

Menurut Polda Papua, ada beberapa alasan mendasar mengapa penambangan liar harus dihentikan. 

Mengancam keselamatan jiwa, karena area tambang sulit dijangkau patroli keamanan dan rawan serangan KKB Papua.

Sumber pendanaan KKB Papua, yang selama ini memanfaatkan aktivitas tambang ilegal untuk memperkuat pergerakan mereka.

Merusak lingkungan hidup, dengan membuka lahan tanpa kendali.

Melanggar hukum, sehingga masyarakat bisa terjerat masalah pidana.

Hingga kini, aparat masih meningkatkan patroli di sejumlah titik rawan.

Namun kondisi geografis Yahukimo yang berat membuat sebagian besar akses hanya bisa ditempuh dengan helikopter.

Evakuasi dua jenazah korban penyerangan KKB Papua ini kembali menjadi pengingat bahwa aktivitas tambang ilegal bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga mempertaruhkan nyawa masyarakat.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Cerita Pilu Nenek 91 Tahun Tertimpa Bangunan Ambruk saat Gempa di Jember

Baca juga: Yamaha Luncurkan XMAX Connected Tercanggih di tahun 2025, Berapa OTR di Jambi?

Baca juga: Ulat Jatuh dari Sayur Menu MBG Siswa SMKN 2 Kota Jambi, Untung Saja Langsung Lapor

Baca juga: Bukan Soal Latar Belakang, Mahfud MD Bongkar Perbedaan Mendasar Gaya Kepemimpinan SBY vs Jokowi

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Jenazah Indra Wardana Ditemukan, Korban Penembakan di Asmat Ditembak dan Diikat

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Dua Pendulang Korban KKB di Yahukimo Dievakuasi, Polisi: Hentikan Tambang Ilegal

 

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved