Berita Viral

Jokowi Blak-blakan Dukung Prabowo-Gibran Dua Periode, Pengamat: Seharusnya Bicara Integritas

Arah politik Joko Widodo setelah tidak lagi menjabat sebagai Presiden RI semakin terang.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Ist
Jokowi  menyatakan dukungannya terhadap pasangan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk menjabat dua periode sekaligus. 

"Apalagi, kalau kita dengarkan kalimatnya, itu bisa bermakna ganda. Yang disebutkan oleh Jokowi bukan mendukung pemerintahan Prabowo, tapi pemerintahan Prabowo Gibran dua periode," katanya.

Menurutnya, pernyataan itu membuat Jokowi terlihat menyedihkan sebagai mantan presiden.

 Ia membandingkan sikap Jokowi dengan mantan presiden lain, seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri, yang kerap tampil di forum internasional membicarakan isu global.

"Buat saya menyedihkan buat seorang mantan presiden, yang seharusnya sudah menjadi seorang statesman, negarawan, yang bicaranya kalau kita lihat Pak SBY itu diundang ke luar negeri, berbicara mengenai climate change, disrupsi AI, atau Ibu Mega misalnya, yang diundang di Vatikan berbicara tentang keberagaman," jelas Yunarto.

"Ini yang menurut saya sangat disayangkan dari seorang mantan presiden dua periode yang kita harapkan ada pada tahapan seorang negarawan, tapi malah masuk wilayah perbincangan mengenai elektoral, transaksi kekuasaan," imbuhnya.

Yunarto lalu menitip pesan khusus kepada relawan Jokowi agar tidak hanya menjadi kepanjangan tangan instruksi politik, tetapi bisa berkontribusi nyata untuk bangsa.

"Dan catatan terakhir menurut saya paling penting buat teman-teman relawan, mulailah sebuah budaya untuk memberikan kontribusi sesuai dengan apa yang bisa dipikirkan bersama, melalui riset, melalui advokasi," terang Yunarto.

"Jangan terus-menerus menempatkan diri menjadi domba-domba yang mau diperintah apa pun oleh junjungannya kemudian akan dilakukan," lanjutnya.

"Karena dalam demokrasi yang semakin harusnya terdidik, tugas relawan bukan itu... [melainkan, red] Mengisi kekosongan fungsi partai politik yang tidak dijalankan," tandasnya.

 

 

Artikel diolah dari Tribunnews

Baca juga: Politikus PSI Curigai Kekuatan Besar Dibalik Kasus Ijazah Jokowi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved