Berita Viral
Heboh Air PDAM Tirta Muaro Jambi Keruh: Warga Protes, Netizen: Cappuccino Sungai Batanghari
Kualitas air bersih yang disalurkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Muaro Jambi kembali menuai sorotan tajam dari masyarakat.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Kualitas air bersih yang disalurkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Muaro Jambi kembali menuai sorotan tajam dari masyarakat.
Sebuah video viral yang diunggah akun Instagram @seputarjambi.info menunjukkan kondisi air yang sangat keruh, berwarna coklat pekat, dan tak layak konsumsi.
Video tersebut memicu kehebohan di media sosial dan memancing beragam komentar dari warganet.
Dalam video berdurasi singkat itu, terdengar suara seorang wanita dengan nada kecewa mengeluhkan kondisi air yang mengalir ke rumahnya.
"Sudahlah PDAMku, tidak usah lagilah. Kau tengok nih, air apa ini, PDAM Laa Ilaha Illallah," ucapnya dilansir Tribunjambi.com pada Rabu (17/9/2025)..
Ekspresi kekecewaan itu semakin kuat dengan visual air keruh yang mengalir deras dari keran, mirip seperti air lumpur.
Video ini menjadi bukti nyata keluhan yang selama ini dirasakan sebagian warga Muaro Jambi.
Air yang seharusnya jernih dan layak pakai justru datang dengan kondisi yang sangat memprihatinkan, menimbulkan pertanyaan besar tentang standar pelayanan PDAM setempat.
Video viral ini membuat warganet bereaksi dengan beragam cara, mulai dari sindiran kocak hingga keluhan senada.
Akun-akun media sosial pun ramai dengan komentar yang membandingkan air keruh tersebut dengan minuman populer.
Baca juga: Air Sungai di Merangin Jambi Semakin Keruh, DPRD Minta Pemkab Bertindak Tegas
Baca juga: Pipa 10 Inci PDAM Batang Hari Jebol, Warga Resah Air Bersih Tak Mengalir Sejak Selasa
Baca juga: Siapa Sosok Pilihan Presiden Prabowo Isi Menkopolhukam? Ini Profil 4 Kandidat: Ada Mahfud MD
"Cappuccino tu yuk, tinggal kasih cincaunya lagi," tulis salah satu warganet dengan nada satir, menyamakan air keruh itu dengan minuman kopi.
Komentar serupa juga datang dari akun lain, "Cappuccino susu."
Beberapa warganet lainnya mengaitkan kondisi air ini dengan sumber air baku PDAM, yaitu Sungai Batanghari. "Air asli dari Sungai Batanghari," tulis seorang netizen. "Aek Batanghari lah yuk," timpal yang lain, seolah sudah pasrah dengan kondisi tersebut.
Namun, tidak semua warga merasakan hal yang sama. Ada yang justru mengeluhkan masalah lain.
"Tempat kami bukan kayak gitu yuk, malahan tidak ada ngalir setetes pun," ungkap seorang warganet yang mengindikasikan masalah distribusi yang lebih parah di wilayahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.