News

Jejak Terakhir Yuda, Sempat Bertemu Fitri 2024 Sebelum Ditemukan Jadi Kerangka dalam Pohon Aren

Pemuda asal Desa Pematang Ganjang Sumatera Utara, ditemukan meninggal dunia dalam kondisi hanya tinggal kerangka di dalam batang pohon aren

HUMAS POLRES SERGAI
KERANGKA MANUSIA: Warga Dusun I, Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Seirampah, Kabupaten Serdang Bedagai heboh setelah ditemukan kerangka manusia di dalam batang pohon aren yang sudah mati, Senin (9/9/2025). 

TRIBUNJAMBI.COM - Misteri hilangnya Muhammad Yuda Prawira alias Yuda akhirnya terungkap.

Pemuda asal Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, itu ditemukan meninggal dunia dalam kondisi hanya tinggal kerangka di dalam batang pohon aren pada Selasa (9/9/2025).

Penemuan mengejutkan ini sekaligus mengakhiri pencarian panjang keluarga sejak Agustus 2023, sekaligus menimbulkan pertanyaan besar soal apa yang sebenarnya terjadi menjelang kematian Yuda.

Kerangka manusia tersebut ditemukan hanya sekitar 20 meter dari rumah Yuda. Di lokasi, polisi juga mendapati sejumlah barang yang diyakini miliknya, mulai dari pakaian, ponsel, hingga gelang.

Ibunda korban, Amelia (53), serta kakaknya, Cut Meutia Sari, meyakini kuat bahwa jenazah tersebut adalah Yuda. Keyakinan itu diperkuat dengan barang pribadi yang ditemukan menempel pada sisa tubuhnya.

Cut Meutia Sari melalui unggahan di Facebook mengisahkan bahwa Yuda pergi dari rumah pada Agustus 2023 dengan alasan ingin merantau.

"Terakhir menginjakkan kaki di rumah 2023 bulan Agustus. Dua tahun bukan waktu yang sebentar," tulisnya.

Menurut Meutia, adiknya biasanya selalu membawa barang-barang penting seperti dompet, KTP, dan kartu keluarga setiap kali pergi merantau. Namun kali ini semua ditinggalkan di rumah.

"Dompet ditinggal, KTP dan KK ditinggal. Padahal benda itu biasanya selalu dibawa kalau ia pergi kerja ke luar kota," tulisnya lagi.

Yuda memang dikenal kerap merantau untuk mencari pekerjaan. 

Ia pernah bekerja di Aceh, Medan, hingga Palembang dengan menjadi tukang las dan ikut proyek pembangunan pabrik kelapa sawit.

Kabar terakhir keberadaannya bahkan sempat diketahui seorang warga bernama Fitri pada Maret 2024.

"Aku lahiran aja bulan 3-2024 masih sempat jumpa adikmu," tulis Fitri di Facebook.

Meski begitu, menurut keluarga, sejak Agustus 2023 Yuda tak pernah lagi pulang ke rumah.

Kapolsek Firdaus, AKP Ahmad Albar, menyebutkan setelah penemuan kerangka tersebut, seorang warga bernama Amrita Hamid mengaku bahwa anaknya, Muhammad Yuda, telah hilang sejak 2023.

Berdasarkan laporan keluarga, usia Yuda saat hilang masih 21 tahun. Pakaian yang ditemukan di lokasi juga identik dengan miliknya, karena sebelumnya sempat dicuci oleh anggota keluarga.

Namun untuk memastikan identitas korban secara resmi, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan DNA.

"Belum bisa disimpulkan pembunuhan atau tidak. Kita menunggu hasil tes DNA untuk memastikan identitas mayat tersebut," ujar Kapolsek Ahmad Albar, Rabu (10/9/2025).

Kronologi Penemuan

Kerangka itu pertama kali ditemukan warga bernama Rian Barus. 

Saat hendak mengambil buah sawit, ia melihat batang pohon aren yang tumbang akibat angin puting beliung sepekan lalu tampak retak.

Dari retakan itu terlihat tulang yang mencurigakan.

"Tadi kami mau ambil sawit, terus terpijak pohon ini. Nampak ada retakan, ternyata ada kerangka mirip manusia," kata Rian.

Menurut Rian, pohon aren itu sudah mati sejak sekitar empat tahun lalu, namun baru tumbang karena angin kencang.

Setelah penemuan itu, laporan segera diteruskan kepada kepala dusun dan kemudian dilaporkan ke polisi. Tak lama, Tim Polsek Firdaus dan Inafis Polres Sergai datang melakukan identifikasi.

Polisi menemukan kerangka serta barang-barang di sekitar lokasi, di antaranya pakaian, mancis, ponsel, hingga gelang.

Analisis Ahli

Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, menilai kematian Yuda kemungkinan besar bukan akibat tindak pidana.

Menurutnya, barang-barang berharga milik korban masih lengkap sehingga kecil kemungkinan korban menjadi sasaran perampokan atau kejahatan serupa.

"Kalau kasus pembegalan atau perampokan, biasanya ponsel akan diambil karena mudah dijual. Tapi ini masih ada," ujarnya dalam program Kompas TV yang dikutip TribunnewsBogor.com, Senin (15/9/2025).

Adrianus menduga Yuda bisa saja meninggal karena kecelakaan, terjatuh, atau serangan jantung mendadak.

"Sehingga semua barang berharga masih ada padanya," tambahnya.

Meski demikian, ia menyoroti lambannya proses identifikasi polisi terhadap laporan kehilangan yang sudah dibuat sejak dua tahun lalu.

"Seharusnya polisi bisa lebih cepat memastikan identitas korban tanpa harus menunggu lama tes DNA," katanya.

Adrianus juga menilai penyelidikan penyebab kematian akan sulit dilakukan, karena organ tubuh sudah tidak ada, hanya tersisa tulang belulang.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jejak Terakhir Yuda Sebelum Ditemukan Tewas dalam Pohon Aren, Keluarga Yakin Anak Mereka, https://www.tribunnews.com/regional/7729154/jejak-terakhir-yuda-sebelum-ditemukan-tewas-dalam-pohon-aren-keluarga-yakin-anak-mereka

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved