Berita Viral
Puing Harapan yang Hangus di Sarolangun Jambi: Perjuangan Kuyung Melawan Kobaran Api
Malam itu, 13 September 2025, seharusnya menjadi malam yang tenang bagi Kuyung, seorang ayah tunggal di Desa Limbur Tembesi, Sarolangun Jambi.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Malam itu, 13 September 2025, seharusnya menjadi malam yang tenang bagi Kuyung, seorang ayah tunggal di Desa Limbur Tembesi, Sarolangun Jambi.
Selepas salat Magrib, angin berhembus sepoi-sepoi.
Namun ketenangan itu tak bertahan lama. Sebuah teriakan pecah, "Tolong, ada kebakaran!"
Sontak, warga RT 01 Dusun Tuo panik.
Mata mereka tertuju pada kobaran api yang melalap sebuah rumah papan, rumah milik Kuyung.
Rumah yang menjadi saksi bisu perjuangannya membesarkan sang anak seorang diri.
Kuyung berdiri mematung, dadanya sesak.
Ia melihat api-api itu menari-nari, seolah menertawakan segala upaya dan air matanya.
Baca juga: Kebakaran di Permukiman Padat Nipah Panjang Jambi, Satu Rumah Hangus
Baca juga: Kecelakaan Maut di Bagan Pete Jambi, 2 Pengendara Motor Jadi Korban: 1 Tewas di TKP, 1 Kritis
Baca juga: Alasan Mabes TNI Pilih Damai dan Batalkan Proses Hukum Ferry Irwandi
Angin kencang menjadi bensin, membuat si jago merah semakin beringas.
Warga berdatangan, berbondong-bondong membawa ember, mencoba melawan.
Namun, usaha mereka sia-sia. Api terlalu cepat, terlalu ganas.
Hanya dalam sekejap, rumah itu ambruk, menyisakan bara dan puing-puing.
Tidak ada korban jiwa, tidak ada luka fisik.
Tapi bagi Kuyung, tragedi ini telah melahap habis semua yang ia miliki: kenangan, harapan, dan perjuangan.
Di tengah puing yang masih membara, Kuyung terdiam.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.