Berita Viral

Motif Alvi Mutilasi Tiara Hingga 310 Bagian, Dipicu Dendam Kerap Dimarahi

Kasus mutilasi yang mengguncang Mojokerto dan Surabaya kini memasuki babak baru, Tiara dimutilasi jadi 310 bagian.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
ist
MUTILASI. Polisi dan tim forensik RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong telah menerima total 310 potongan tubuh milik korban bernama Tiara Angelina Saraswati (25), yang menjadi korban kekejaman pacarnya sendiri, Alvi Maulana (24). 

TRIBUNJAMBI.COM -Polisi dan tim forensik RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong telah menerima total 310 potongan tubuh milik korban bernama Tiara Angelina Saraswati (25), yang menjadi korban kekejaman pacarnya sendiri, Alvi Maulana (24).

Tragedi ini bermula pada Sabtu pagi (31/8/2025), saat seorang warga, Suli Setiawan, sedang mencari rumput di kawasan jurang Pacet–Cangar, Mojokerto.

Awalnya ia mengira potongan yang ditemukannya adalah daging hewan.

Namun setelah melihat jelas, ternyata itu adalah potongan kaki manusia lengkap dengan kuku dan rambut. Temuan itu segera dilaporkan ke polisi.

Unit Polres Mojokerto bersama tim K9 Polda Jatim langsung melakukan penyisiran hingga sore hari.

Hasilnya, 65 potongan tubuh lain berhasil ditemukan di sekitar lokasi. Dari hasil identifikasi forensik, jasad tersebut diketahui milik Tiara, perempuan asal Lamongan.

Motif dan Kronologi Pembunuhan

Pelaku Alvi Maulana, pacar korban yang sudah menjalin hubungan selama lima tahun, ditangkap hanya 14 jam setelah laporan penemuan jasad. Ia diringkus di kamar kosnya di kawasan Lidah Wetan, Surabaya, Minggu dini hari (1/9/2025).

Dari hasil pemeriksaan, Alvi mengaku membunuh Tiara karena emosi. Ia kesal setelah sering dimarahi dan dikunci di luar kos.

 Pada malam kejadian, usai menunggu lama di depan pintu, ia mengambil pisau dapur dan menusuk leher korban dari belakang. Tiara tewas seketika akibat kehilangan banyak darah.

Tidak berhenti di situ, Alvi yang memiliki pengalaman sebagai mantan tukang jagal hewan, memutilasi tubuh korban di kamar mandi kos menggunakan pisau, gunting baja, dan palu.

Tubuh korban dipotong menjadi ratusan bagian, bahkan dipisahkan antara daging dan tulang.

 Potongan-potongan itu kemudian dimasukkan ke tas ransel merah dan sebagian dibuang ke jurang Pacet–Cangar, lokasi yang dahulu sering mereka kunjungi bersama.

Proses Forensik dan Penemuan Mengejutkan

Kepala RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong, Kompol dr Zaid, menyampaikan, potongan tubuh korban diterima pihaknya secara bertahap.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved