Berita Regional

Suara Terdengar sebelum Wartawan Kriminal Tewas tak Wajar dengan Banyak Luka

Seorang wartawan yang aktif meliput isu kriminal ditemukan tak sadarkan diri di kamar mandi indekosnya

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
Tribun-medan.com/Fredy Santoso
BANYAK LUKA- Suasana kamar jenazah di RS Bhayangkara TK II Medan, tempat jenazah Nico Saragih dibawa untuk autopsi, Jumat (5/9/2025) malam. Kematiannya dianggap tidak wajar karena banyak luka yang mengindikasikan adanya dugaan penganiayaan sebelum tewas. 

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang wartawan yang aktif meliput isu kriminal ditemukan tak sadarkan diri di kamar mandi indekosnya.

Ia sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.

Wartawan yang bertugas di Kota Medan itu bernama Nico Saragih.

Kasus meninggalnya wartawan Nico Saragih di Kota Medan pada Jumat (5/9/2025) masih menyisakan tanda tanya.

Nico, yang dikenal aktif meliput isu kriminal, ditemukan tak sadarkan diri di kamar mandi indekosnya.

Ia sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

Pihak kepolisian menemukan sejumlah luka yang dianggap janggal di tubuh korban.

Hal ini menimbulkan dugaan kuat bahwa kematiannya tidak alami dan kemungkinan berhubungan dengan tindak kekerasan.

Kronologi Kejadian

Pada Jumat dini hari, Nico diketahui berkumpul bersama beberapa rekannya di salah satu lokasi di Medan.

Seorang wanita yang disebut sebagai teman dekatnya juga hadir bersama Nico.

Pertemuan itu berlangsung tanpa hal mencurigakan hingga mereka berpisah menjelang pagi.

Namun, Nico tetap bersama wanita tersebut dan pulang ke tempat kosnya.

Sekitar pukul 08.00 WIB, tak lama setelah keduanya tiba di kos, ibu kos mendengar suara aneh dari arah kamar mandi.

Saat diperiksa, Nico ditemukan tergeletak dalam keadaan tidak sadar.

Korban segera dibawa ke RS Advent Medan oleh teman wanitanya bersama ibu kos.

Meski sudah mendapatkan penanganan, satu jam kemudian pihak rumah sakit menyatakan Nico meninggal dunia.

Jenazah Diautopsi

Karena kematiannya menimbulkan kejanggalan, polisi membawa jenazah Nico ke RS Bhayangkara TK II Medan untuk dilakukan autopsi.

Hasil pemeriksaan awal menemukan berbagai luka tidak wajar, di antaranya luka pada dagu, robek di bagian kepala dekat pelipis kiri, lebam di area mata seperti bekas hantaman, memar di telapak tangan kanan, hingga luka menyerupai gigitan.

Temuan ini semakin menguatkan dugaan bahwa Nico mengalami kekerasan fisik sebelum meninggal dunia.

Polisi Periksa Saksi

Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, Iptu Poltak Tambunan, menjelaskan pihaknya masih terus menyelidiki kasus ini.

“Masih kita mintai keterangan. Kita juga menunggu keluarga korban untuk proses autopsi,” ujar Poltak Tambunan, Jumat (5/9/2025).

Polisi juga berencana memanggil sejumlah rekan Nico yang sempat bersamanya sebelum kejadian berlangsung.

Keluarga korban berharap pihak kepolisian segera mengungkap penyebab pasti kematian Nico.

Hasil autopsi diharapkan bisa menjawab apakah kematiannya karena kecelakaan atau akibat penganiayaan.

Saat ini jenazah Nico masih berada di RS Bhayangkara TK II Medan dengan penjagaan ketat.

Polsek Medan Baru bersama Satreskrim Polrestabes Medan masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi untuk mengungkap misteri kematian wartawan tersebut.

Hasil autopsi diperkirakan baru akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan.

 (Tribun Medan/Fredy Santoso) 

 

Poin-poin:

- Seorang wartawan yang bertugas di liputan kriminal bernama Nico Saragih ditemukan tak sadarkan diri di kamar mandi indekos di Medan, Jumat (5/9/2025).

- Tubuhnya penuh luka, termasuk lebam di wajah dan bekas gigitan gigi, sehingga kematiannya diduga tak wajar.

- Polisi memeriksa teman wanita yang terakhir bersamanya dan beberapa rekannya.

- Hasil autopsi di RS Bhayangkara Medan akan menentukan penyebab pasti kematiannya.

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Diduga Meninggal Tak Wajar karena Banyak Luka, Polisi Selidiki Penyebab Kematian Wartawan di Medan

 

Baca juga: Remaja 16 Tahun Pukul Pacar di Mobil karena Cemburu dengan Teman PKL

Baca juga: Surat Maaf dan Ibu Renggut Nyawa Dua Anaknya sebelum Akhiri Hidup karena Ekonomi

Baca juga: Komandan Damkar Sudah Bertugas 18 Tahun Meninggal karena Tersetrum usai Padamkan Api

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved