Berita Regional
Ema Lemas Lihat Kaki Sahroni di Gundukan Tanah lalu 4 Jasad Lain Ditemukan di Satu Liang
Para korban terdiri dari Haji Sahroni (70), anaknya Budi (43), menantunya Euis (37), serta dua cucunya, Ratu (7) dan seorang bayi berusia 8 bulan.
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
TRIBUNJAMBI.COM - Lima jasad satu keluarga ditemukan terkubur di halaman belakang rumah mereka di Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Senin (1/9/2025).
Para korban terdiri dari Haji Sahroni (70), anaknya Budi (43), menantunya Euis (37), serta dua cucunya, Ratu (7) dan seorang bayi berusia sekitar delapan bulan.
Penemuan mayat keluarga lintas tiga generasi ini berawal dari kecurigaan tetangga yang tidak bisa menghubungi keluarga Sahroni selama beberapa hari terakhir.
Awalnya, warga mencium bau tak sedap dari dalam rumah korban.
Ema (55), yang masih memiliki hubungan keluarga dengan Sahroni, menjadi orang pertama yang menemukan jasad-jasad tersebut.
Saat ditemui TribunJabar.id, wajahnya masih pucat ketika menceritakan detik-detik penemuan tragis itu.
"Awalnya saya sama Bu Ayu (tetangga) curiga karena rumah sepi, pintunya terkunci dari dalam, dan keluarga Sahroni tidak bisa dihubungi sejak beberapa hari lalu," ungkap Ema, Selasa (2/9/2025).
Sekitar pukul 17.30 WIB, Ema bersama tetangga mendobrak pintu rumah Sahroni.
Kondisi rumah tampak rapi tanpa tanda keributan.
Namun, ketika menuju ke belakang rumah, Ema mencium bau busuk yang semakin menyengat.
Di bawah pohon nangka, ia melihat kaki manusia muncul dari gundukan tanah.
“Saya langsung mencium bau busuk. Pas lihat lebih dekat, ternyata ada kaki manusia yang muncul dari gundukan tanah di bawah pohon nangka."
"Itu jasad Haji Sahroni. Saya langsung lemas dan teriak minta tolong,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Polisi yang menerima laporan segera datang sekitar pukul 19.30 WIB dan melakukan penggalian.
Dari lubang tersebut ditemukan empat jasad lain, yakni Budi, Euis, Ratu, dan seorang bayi.
Ema menyebut pengalamannya itu seperti mimpi buruk.
"Yang mengangkat jenazah lainnya polisi. Saya hanya lihat pertama kali jasad Haji Sahroni. Rasanya seperti mimpi buruk, kok tega ada yang melakukan ini," katanya lirih.
Sosok Haji Sahroni dan Keluarganya
Di lingkungan sekitar, keluarga Sahroni dikenal tertutup. Aktivitas mereka jarang terlihat warga.
"Dari masyarakat sekitar juga kalau melihat cuma hanya lewat dari samping naik motor ke masjid, seperti salat zuhur atau asar ke masjid," ungkap Sohib, tetangga korban.
Sahroni diketahui telah pensiun, sedangkan anaknya, Budi, memiliki usaha grosir sembako yang berlokasi sekitar 30 meter dari rumah.
“Anaknya Budi ini pengusaha grosiran sembako ya, di samping rumah sebelah kiri.
"Kalau ada mobil boks datang beberapa hari sebelumnya, itu hanya ngirim barang usaha Mas Budi seperti gula, pasir, dan lainnya,” jelasnya.
Setelah penemuan mengerikan itu, Tim Inafis Polda Jabar bersama Polres Indramayu melakukan olah TKP di rumah bercat merah muda dua lantai tersebut.
Polisi juga telah memeriksa lima saksi yang dinilai mengetahui kondisi keluarga sebelum tragedi ini terjadi.
"Untuk tindakan kepolisian, telah meminta keterangan sebanyak lima orang. Kelima saksi ini tentu yang berkompeten," ujar Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno, Selasa (2/9/2025).
Sisakan Luka Mendalam
Kasus penemuan lima jenazah satu keluarga yang dikubur di halaman belakang rumah masih meninggalkan luka mendalam, tidak hanya bagi keluarga korban, tetapi juga warga sekitar di Kelurahan Paoman, Indramayu, Jawa Barat.
Keluarga kini menaruh harapan penuh pada aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini.
Hal itu disampaikan langsung oleh Niko Hadimulya, keponakan almarhum Sahroni yang turut menjadi korban.
“Saya keponakan korban. Semoga kasus ini bisa terungkap dan pelaku bisa diamankan serta dihukum seberat-beratnya.
"Kami serahkan sepenuhnya penanganan perkara ini kepada kepolisian dan percaya penyidik mampu mengungkap kasus tersebut,” ujar Niko di sela prosesi pemakaman, Rabu (3/9/2025).
Niko meyakini kuat bahwa peristiwa ini adalah kasus pembunuhan, mengingat kelima korban ditemukan dalam satu liang.
Ia menegaskan tidak pernah ada konflik pribadi ataupun permasalahan yang dialami Sahroni.
“Tidak pernah terdengar ada masalah. Korban hanya pernah cerita soal ajakan berbisnis, karena memang punya usaha sarang walet di rumahnya,” ucapnya.
Lima korban yang ditemukan tewas adalah Sahroni (70), anaknya Budi (43), menantunya Euis (37), serta dua cucu Sahroni, Ratu (7) dan seorang bayi berusia delapan bulan.
Sahroni diketahui mengelola usaha sarang burung walet usai pensiun, sedangkan Budi sebelumnya bekerja di bank sebelum kemudian membuka toko grosir bersama istrinya.
Penemuan jenazah ini bermula dari laporan warga yang mencium bau busuk dari rumah korban pada Senin (1/9/2025) sore.
Saat polisi mendatangi lokasi, mereka menemukan gundukan tanah di bawah pohon nangka.
“Di TKP ditunjukinlah gundukan tanah di belakang rumah tersebut.
"Setelah dilakukan penggalian, ditemukanlah lima jenazah, terdiri dari tiga orang dewasa dan dua anak-anak,” jelas Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya cangkul, ember kecil, sprei biru, dan terpal dengan bercak darah.
Hingga Selasa (2/9/2025), lima orang saksi telah dimintai keterangan mengenai kondisi keluarga korban sebelum peristiwa terjadi.
“Apakah soal ada luka, kemungkinan korban sudah meninggal sekitar dua hari sebelum ditemukan. Untuk memastikan, semuanya dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi,” katanya.
Peristiwa ini membuat warga Paoman terkejut sekaligus takut.
Beberapa mengaku sempat melihat hal janggal, seperti dua mobil pikap yang berhenti cukup lama di depan rumah korban pada Sabtu dini hari.
Namun, saat itu mereka tidak mengira kejadian tersebut berkaitan dengan tragedi besar yang kemudian terungkap.
Kini, rumah korban di Jalan Siliwangi Nomor 52 telah dipasangi garis polisi.
Penyelidikan masih terus berlanjut. Sementara itu, warga hanya bisa berharap kasus ini segera terungkap sehingga keadilan bagi keluarga korban dapat ditegakkan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kasus Pembunuhan Sahroni dan Keluarga Diduga Dipicu Bisnis Sarang Burung Walet
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Syoknya Ema Saksi Pertama Penemuan Lima Jasad Terkubur di Paoman Indramayu: Saya Langsung Lemas
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Eki Yulianto)
Baca juga: Wapres Gibran Digugat Rp125 Triliun dan tidak Sah Jabat Wakil Presiden
Baca juga: Update Kasus Pembunuhan Berantai di Padang Pariaman, Wanda akan Reka Ulang di Tiga Lokasi
Baca juga: Gadis itu Terbangun saat Ayah Kandung Menodainya lalu Mengadu pada Kakek
78 Luka Tusukan dan Sayatan di Tubuh Pemilik Salon di Lampung yang Dibunuh 2 Pelajar SMP |
![]() |
---|
2 Pelajar di Lampung Habisi Pemilik Salon dengan Sadis, Terungkap Motifnya Kencan Dibayar Murah |
![]() |
---|
Meledak Hati Keluarga usai Pembunuh Wanita Hamil dengan 98 Luka Dihukum 20 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Update Kasus Pembunuhan Berantai di Padang Pariaman, Wanda akan Reka Ulang di Tiga Lokasi |
![]() |
---|
Gadis itu Terbangun saat Ayah Kandung Menodainya lalu Mengadu pada Kakek |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.