Berita Viral

Mahasiswa Amikom Tewas Usai Demo, Kapolda DIY Siap Selidiki, Keluarga Ikhlas dan Tolak Otopsi

Kematian Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Universitas Amikom usai demonstrasi di Mapolda DIY pada Sabtu (30/8) hingga Minggu (31/8) menuai sorotan.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Dok Polisi
TAKZIAH: Kapolda DIY bersama Danrem 072/Pamungkas, Kajati DIY, dan Bupati Sleman takziah ke rumah duka Rheza Sendy Pratama di Sleman, Minggu malam (31/8/2025). 

TRIBUNJAMBI.COM - Kematian Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Universitas Amikom yang tewas usai mengikuti demonstrasi di Mapolda DIY pada Sabtu (30/8) hingga Minggu (31/8) menuai sorotan. 

Pihak keluarga menolak autopsi dan menganggapnya sebagai musibah.

Meski demikian, Kapolda DIY Irjen Anggoro Sukartono menyatakan pihaknya siap mengusut kasus ini jika diminta oleh keluarga.

Kematian Rheza pertama kali diketahui oleh ayahnya, Yoyon Surono, dari tetangga. 

Saat tiba di RSUP dr. Sardjito, Rheza sudah tak bernyawa. 

Hal yang mengejutkan, Yoyon menyebut pihak rumah sakit menyatakan anaknya diantar oleh anggota unit kesehatan Polda DIY.

Yoyon mengungkapkan, saat memandikan jenazah putranya, ia melihat adanya luka-luka bekas kekerasan di beberapa bagian tubuh Rheza.

Luka tersebut seperti di leher, perut, kepala, punggung, tangan, dan kaki.

Baca juga: 6 Korban Tewas Buntut Demo Ricuh di Sejumlah Daerah, Terbaru Mahasiswa di Jogya Jatuh dari Motor

Baca juga: Polda Metro Jaya Amankan 1.240 Terduga Pelaku Perusakan dan Penjarahan: Mayoritas dari Luar Jakarta

Baca juga: KPK Bakal Surati Kemendagri dan Presiden Prabowo: Nonaktifkan Bupati Sudewo, Warga Kirim Tolak Angin

Meskipun demikian, Yoyon memilih untuk mengikhlaskan kepergian sang anak dan menolak permintaan kepolisian untuk melakukan autopsi. 

"Kami keluarga sudah pasrah. Apa pun yang terjadi, ini musibah. Jadi, kami enggak mau autopsi," ujarnya.

Kapolda DIY Irjen Anggoro Sukartono telah mendatangi rumah duka pada Minggu (31/8) malam. 

Dia menyebut pihak keluarga menerima kedatangan polisi dan mengikhlaskan kepergian korban.

"Keluarga menerima kami dan menyampaikan telah menerima dan ikhlas atas meninggalnya putra beliau," ujar Anggoro. 

Dia juga menegaskan bahwa kepolisian siap melakukan penyelidikan dan penyidikan jika keluarga sewaktu-waktu mengubah pikiran dan meminta proses hukum.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Amikom, Alvito Afriansyah, membenarkan Rheza ikut serta dalam demonstrasi tersebut. 

Meskipun BEM Amikom tidak terlibat secara kelembagaan, ia mengakui banyak mahasiswa Amikom yang sering berpartisipasi dalam aksi terkait kebijakan pemerintah.

Baca juga: Heboh Siswa SMP Ikut Demo di Telanaipura Jambi, Momen Dijemput Emak Viral

Baca juga: Profil Ajie Karim, Politisi Gerindra Duduk di DPRD Sumut Viral Lagi Dugem saat Rakyat Demo

Alvito juga membenarkan video yang viral di media sosial, yang diduga merekam detik-detik sebelum Rheza tewas

Dalam video tersebut, terlihat dua pengendara motor terkepung polisi di dekat Mapolda DIY saat gas air mata ditembakkan. 

Salah satu pengendara terlihat tertinggal, sementara rekannya berhasil melarikan diri.

"Betul, itu adalah korban yang kita lihat di video, bahwa korban tertinggal pada saat aparat melemparkan gas air mata, dan mungkin insiden itu terjadi saat itu. (Indikasi) dari motor, dan itu kami dapatkan informasinya dari teman sekelas yang memvalidasi bahwa itu memang betul Saudara Rheza," jelas Alvito.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Batang Hari Targetkan Replanting 3.000 Hektar Perkebunan, Baru 2.000 Hektar Diajukan

Baca juga: Penjelasan Ending The Nice Guy, Harga Sebuah Dosa

Baca juga: Aksi Cipayung Jambi di DPRD dan Kantor Gubernur Kondusif, 1 Pelajar Dijemput Ibunya

Baca juga: Aksi Cipayung Jambi Kondusif, Massa Serukan Ingin Masuk ke DPRD Provinsi

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved