Berita Viral

Blunder Ahmad Sahroni, Dicopot dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Imbas Ucapan Orang Tolol Sedunia

Gegara ucapan Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, merespon pihak yang menyuarakan pembubaran DPR RI sebagai 'Orang Tolong Sedunia' memicu

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Blunder Ahmad Sahroni, Dicopot dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Imbas Ucapan 'Orang Tolol Sedunia' 

Jacklevyn merasa prihatin aksi protes masyarakat terhadap kebijakan pemerintah dan legislatif berujung tragedi bagi Affan Kurniawan yang tewas tertabrak kendaraan taktis kepolisian. 

"Alangkah pilu ketika suara-suara para demonstran itu dibalas dengan kekerasan. Ketika tangan yang seharusnya melindungi justru menindas. Ketika gas air mata serta meriam air menggantikan dialog, dan pentungan menggantikan empati. Kita tidak sedang menjaga ketertiban, kita sedang mengkhianati keadilan," kata Jacklevyn dalam pernyataannya, Jumat (29/8/2025).

PGI menyampaikan dukacita kepada keluarga korban pengemudi ojek, sekaligus mendoakan anggota kepolisian yang terluka saat bertugas. 

Menurutnya, demonstrasi tidak boleh dipandang sebagai ancaman, melainkan cermin kegelisahan rakyat yang lama diabaikan.

Kepada para politisi, ia mengingatkan agar tidak menjadikan kemarahan rakyat sebagai komoditas politik. 

"Jangan pura-pura lupa, kemarahan rakyat bukan datang dari ruang kosong. Ia lahir dari janji-janji yang dikhianati, dari kebijakan yang menyakiti, dari kepemimpinan yang abai. Jangan mempolitisir luka yang kalian torehkan," ucapnya. 

Lebih lanjut, dirinya menyerukan agar masyarakat tetap menjaga ketenangan dalam menyampaikan aspirasi. 

"Kita butuh ketenangan, bukan karena kita lemah, tapi karena kita ingin tuntutan-tuntutan kita dicapai dengan bermartabat. Mari jaga ruang perjuangan ini tetap bermoral, tetap beradab," ujarnya.

PGI juga mendorong aparat penegak hukum untuk menangani kasus meninggalnya pengemudi ojek dengan jujur dan transparan, tanpa impunitas. 

"Bangsa ini butuh keberanian untuk mengakui kesalahan dan memperbaikinya," katanya. 

Dirinya mengajak semua pihak membangun bangsa melalui refleksi, bukan represi. 

Menurutnya, suara rakyat bukan untuk dibungkam dengan kekerasan yang represif.

"Suara rakyat bukan untuk dibungkam, tetapi untuk didengar, dipahami, dan dijadikan arah," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved