Perdagangan Manusia di Jambi

Kronologi Tante di Jambi 'Jual' Keponakan ke Pria Hidung Belang, Diancam Dibuang ke Hutan

Kronologi tante di Jambi tega jual keponakan sendiri ke pria hidung belang. TW menitipkan anaknya karena ikut suaminya pindah dinas

|
Penulis: tribunjambi | Editor: Suci Rahayu PK
Ist
Ilustrasi remaja korban asusila 
Ringkasan Berita:Perdagangan orang di Jambi
 
  • Tante tega jual keponakan sendiri ke pria hidung belang
  • Korban kini alami perubahan perilaku drastis akibat kejadian itu

 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kronologi tante di Jambi tega jual keponakan sendiri ke pria hidung belang.

Kejadian ini terjadi pada Desember 2024 saat remaja 17 tahun berinial M dititipkan sang ibu, TW (35) pada adik kandungnya berinisial WD.

Saat itu TW menitipkan anaknya karena ikut suaminya pindah dinas ke luar kota.

Kasus mencuat ke publik, setelah ibu kandung korban, TW, membuka suara, Selasa (18/11/2025). 

Dikutip dari Kompas.com peristiwa yang terjadi pada awal Desember 2024 itu baru terungkap pada November 2025, setelah TW, ibu korban, menyadari perubahan drastis pada mental putrinya.

TW mengungkapkan betapa hancurnya kondisi mental putrinya pascakejadian memilukan tersebut.

Sejak peristiwa itu, putrinya mengalami perubahan perilaku drastis. 

Kini, M menarik diri dari lingkungan, lebih banyak diam, dan kerap mengalami tremor (gemetar) pada tangannya. 

Gangguan kecemasan yang dialami M bahkan bermanifestasi pada kondisi fisiknya.

"Dalam satu hari dia bisa 10 kali bolak-balik ke toilet. Bukan buang air, tapi hanya mual-mual karena cemas," ungkap TW. 

Hingga kini, M harus rutin mengonsumsi obat penenang demi menstabilkan emosinya.

Baca juga: Terciduk! Sejoli Bak Musang Birahi Becumbu Siang Bolong di Bawah Pohon Pisang Pasir Putih Jambi 

Baca juga: 2 Tersangka Korupsi PT PAL Rugikan Negara Rp105 M Dilimpahkan ke Kejari Jambi, 3 Terdakwa Sidang

Jebakan Tante

Peristiwa kelam itu terjadi pada awal Desember 2024, saat M masih berusia 17 tahun. 

Bermula ketika tante WD, bersama rekannya bernama Dinda, menjemput M menggunakan taksi online sekitar pukul 19.00 WIB.

Dengan dalih mengajak keponakannya nongkrong di sebuah kafe, WD justru membawa M ke sebuah perumahan di lokasi terpencil yang sepi dan dikelilingi pepohonan.

Sesampainya di lokasi, M dipertemukan dengan seorang pria asing. 

WD dan Dinda sempat berbincang sebentar dengan pria tersebut sebelum menyuruh M masuk ke dalam rumah.

"Saat kejadian (di dalam kamar), adik saya (tante WD) dan temannya Dinda, menunggu di luar rumah laki-laki itu," tutur T menahan amarah.

Di dalam rumah, pria tersebut memaksa M berhubungan badan. 

M sempat melawan sekuat tenaga, namun pria itu melontarkan kalimat yang meruntuhkan mentalnya.

Pria itu mengaku telah membayar sejumlah uang kepada tante korban.

Baca juga: Cuaca Jambi 19 November 2025, 10 Daerah Hujan, Bungo dan Tebo Hujan Petir

Baca juga: Daftar Denda Jika Terjaring Operasi Zebra Siginjai 2025 di Jambi, Razia di Wilayah Strategis

Tante Beri Ancaman Pembunuhan 

Sekitar pukul 22.00 WIB, M keluar dari rumah "neraka" tersebut. 

Sepanjang perjalanan pulang, M menangis histeris. 

Namun, bukannya ditenangkan, tante WD justru mengancam korban.

"Pelaku mengancam akan membunuh dan membuang M ke hutan jika ia tidak diam," jelas T menirukan pengakuan anaknya.

Tak hanya dijual, M ternyata kerap mengalami kekerasan fisik selama bersama tantenya. 

"Kepala anak saya pernah diantukkan ke dinding sampai memar. Uang yang saya kirim untuk keperluan M juga sering dicuri oleh WD," tambah TW.

Pengakuan dan Keberanian Sang anak

Kasus ini akhirnya terbongkar setelah TW curiga melihat kondisi emosional anaknya yang tak stabil meski sudah dibawa ke psikiater.

"Akhirnya saya ajak bicara dari hati ke hati. 

Saya bilang, 'Saya mamanya, bukan musuhnya'. 

Puncaknya, saya tanya soal keperawanan, dia jawab tidak. 

Dia bilang: 'Saya dijual sama mereka, Mak'. Dia bilang begitu," ujar TW dengan suara bergetar.

Lapor ke Polda Jambi

Tak terima buah hatinya diperlakukan keji, TW resmi melaporkan kejadian tersebut ke Polda Jambi pada Sabtu (8/10/2025). 

Kini, keluarga berharap keadilan dapat ditegakkan bagi M.


*) Artikel ini memuat informasi sensitif terkait kekerasan terhadap anak dan perempuan, tidak bertujuan menganjuran untuk melakukan kekerasan. Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda membutuhkan dukungan terkait kekerasan, jangan ragu untuk menghubungi pihak berwenang atau lembaga bantuan psikologis terpercaya.

 

 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Simak informasi lainnya di media sosial Facebook, Instagram, Thread dan X Tribun Jambi

Baca juga: Sosok Pangeran HK Simanjuntak, Anggota DPRD Kota Jambi yang Meninggal Dunia di Jakarta

Baca juga: BMKG: Cuaca Bungo Hujan Petir di 12 Kecamatan Hari Ini, Warga Harus Waspada

Baca juga: Terciduk! Sejoli Bak Musang Birahi Becumbu Siang Bolong di Bawah Pohon Pisang Pasir Putih Jambi 

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved