Perdagangan Manusia di Jambi

Tante di Jambi Jual Keponakan Perempuan 17 Tahun ke Hidung Belang, Adik Ibu Kandung

Seorang remaja perempuan di Jambi ini dijual tante kandungnya sendiri. M (17) dijual tante WD yang merupakan adik kandung ibunya.

|
Editor: asto s
Tribun Jambi
PITA HITAM - Seorang remaja perempuan di Jambi dijual tantenya (adik kandung ibu) ke pria hidung belang. 
Ringkasan Berita:
  • Seorang tante di Jambi menjual keponakannya sendiri.
  • Kasus perdagangan orang (human trafficking yang melibatkan anggota keluarga terjadi di Jambi
  • Peristiwa yang terjadi pada awal Desember 2024 itu baru terungkap pada November 2025.

 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI -  Trauma berat masih membayangi M, seorang remaja perempuan di Kota Jambi

Gadis yang baru menginjak usia remaja itu menjadi korban perdagangan orang yang didalangi oleh anggota keluarganya sendiri.
 
Remaja perempuan di Jambi ini dijual tante kandungnya sendiri, WD.

Kasus mencuat ke publik, setelah ibu kandung korban, TW, membuka suara, Selasa (18/11/2025). 

Kompas.com menuliskan, peristiwa yang terjadi pada awal Desember 2024 itu baru terungkap pada November 2025, setelah TW, ibu korban, menyadari perubahan drastis pada mental putrinya.

TW mengungkapkan betapa hancurnya kondisi mental putrinya pascakejadian memilukan tersebut.

Sejak peristiwa itu, putrinya mengalami perubahan perilaku drastis. 

Kini, M menarik diri dari lingkungan, lebih banyak diam, dan kerap mengalami tremor (gemetar) pada tangannya. 

Gangguan kecemasan yang dialami M bahkan bermanifestasi pada kondisi fisiknya.

"Dalam satu hari dia bisa 10 kali bolak-balik ke toilet. Bukan buang air, tapi hanya mual-mual karena cemas," ungkap T. 

Hingga kini, M harus rutin mengonsumsi obat penenang demi menstabilkan emosinya.

Jebakan Tante

Peristiwa kelam itu terjadi pada awal Desember 2024, saat M masih berusia 17 tahun. 

Bermula ketika tante WD, bersama rekannya bernama Dinda, menjemput M menggunakan taksi online sekitar pukul 19.00 WIB.

Dengan dalih mengajak keponakannya nongkrong di sebuah kafe, WD justru membawa M ke sebuah perumahan di lokasi terpencil yang sepi dan dikelilingi pepohonan.

Sesampainya di lokasi, M dipertemukan dengan seorang pria asing. 

WD dan Dinda sempat berbincang sebentar dengan pria tersebut sebelum menyuruh M masuk ke dalam rumah.

"Saat kejadian (di dalam kamar), adik saya (tante WD) dan temannya Dinda, menunggu di luar rumah laki-laki itu," tutur T menahan amarah.

Di dalam rumah, pria tersebut memaksa M berhubungan badan. 

M sempat melawan sekuat tenaga, namun pria itu melontarkan kalimat yang meruntuhkan mentalnya.

Pria itu mengaku telah membayar sejumlah uang kepada tante korban.

Tante Beri Ancaman Pembunuhan 

Sekitar pukul 22.00 WIB, M keluar dari rumah "neraka" tersebut. 

Sepanjang perjalanan pulang, M menangis histeris. 

Namun, bukannya ditenangkan, tante WD justru mengancam korban.

"Pelaku mengancam akan membunuh dan membuang M ke hutan jika ia tidak diam," jelas T menirukan pengakuan anaknya.

Tak hanya dijual, M ternyata kerap mengalami kekerasan fisik selama bersama tantenya. 

"Kepala anak saya pernah diantukkan ke dinding sampai memar. Uang yang saya kirim untuk keperluan M juga sering dicuri oleh WD," tambah TW.

Pengakuan dan Keberanian Sang anak

Kasus ini akhirnya terbongkar setelah TW curiga melihat kondisi emosional anaknya yang tak stabil meski sudah dibawa ke psikiater.

"Akhirnya saya ajak bicara dari hati ke hati. 

Saya bilang, 'Saya mamanya, bukan musuhnya'. 

Puncaknya, saya tanya soal keperawanan, dia jawab tidak. 

Dia bilang: 'Saya dijual sama mereka, Mak'. Dia bilang begitu," ujar TW dengan suara bergetar.

Lapor ke Polda Jambi

Tak terima buah hatinya diperlakukan keji, TW resmi melaporkan kejadian tersebut ke Polda Jambi pada Sabtu (8/10/2025). 

Kini, keluarga berharap keadilan dapat ditegakkan bagi M.

*) Artikel ini memuat informasi sensitif terkait kekerasan terhadap anak dan perempuan, tidak bertujuan menganjuran untuk melakukan kekerasan. Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda membutuhkan dukungan terkait kekerasan, jangan ragu untuk menghubungi pihak berwenang atau lembaga bantuan psikologis terpercaya.

Baca juga: Heboh Bayi Ditemukan di Tumpukan Sampah, Ternyata Masih Hidup

Baca juga: Anjing Rottweiler Hitam Penuh Luka Masuk Kamar Mandi Warga Jambi, Ekspresi Ketakutan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved