Fenomena Ular Besar Muncul
Walhi: Ular di Jambi Mulai Masuki Permukiman, Penanda Kerusakan Ekosistem
Fenomena ular besar muncul ini terjadi di beberapa daerah, dari Kota Jambi, Kabupaten Tanjabtim, Tebo, Merangin, dll.
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Memasuki musim hujan, warga di sejumlah daerah Provinsi Jambi resah dengan maraknya kemunculan binatang melata yang masuk permukiman.
Fenomena ini dilaporkan terjadi di beberapa daerah, termasuk Kota Jambi, Kabupaten Tanjab Timur, Kabupaten Tebo, dan Kabupaten Merangin.
Meski binatang yang muncul bervariasi dari biawak hingga kelabang, laporan paling kerap adalah kemunculan ular.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menganalisis fenomena tersebut bukan sekadar kejadian musiman biasa, melainkan indikator serius adanya kerusakan lingkungan.
Dwi Nanto, Tim Pengelola Akademi Ekologi Walhi Nasional, menjelaskan perpindahan hewan-hewan tersebut ke area manusia adalah sebuah "eksodus" atau upaya mencari keselamatan.
"Secara alami, semua mahluk hidup itu memiliki ekosistemnya masing-masing. Ekosistem yang mereka miliki juga memiliki batasan-batasan yang secara alami saling menghormati untuk tidak melanggar," ujar Dwi Nanto.
Menurutnya, ketika batas-batas ekosistem itu rusak, hewan akan terpaksa mencari tempat lain untuk bertahan hidup.
Dwi Nanto menegaskan kemunculan ular di permukiman warga harus dimaknai sebagai peringatan.
"Ular yang pindah ke ekosistem manusia, menjadi penanda alam bahwa ekosistem mereka tidak bisa lagi memberi daya dukung dan daya tampung untuk mereka hidup," pungkasnya. (Tribun Jambi/Asto)
Baca juga: Musim Penetasan Ular di Jambi Jelang Akhir Tahun, Hati-hati
Baca juga: Fenomena Kemunculan Ular Besar di Jambi Bikin Khawatir, Memasuki Musim Hujan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/21082023-Dwi-Nanto.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.