Perampokan di Jambi

Saksi Kata, Pagi Berdarah di Jambi Selatan, Nindia Novrin Bersimbah Darah Dirampok

Bagaimana suasana lingkungan dan warga sekitar saat perampokan di Jambi itu terjadi?Nindia Novrin tewas dirampok

|
Penulis: Srituti Apriliani Putri | Editor: asto s
TRIBUN JAMBI/SRITUTI APRILIANI PUTRI
SAKSI KATA - Tukijan (kanan) tetangga almarhum Nindia Novrin korban perampokan yang tinggal di Jalan Ahmad Hasyim, RT 22, Talang Bakung, Kota Jambi, saat wawancara. 

Pak RT lapor polisi dulu, kemudian cari ambulans

Saat ikut mengevakuasi korban, apa yang Bapak rasakan?

Tukijan: Rasanya miris, karena setiap hari kita lihat dia. 

Mukanya itu dalam kondisi bengkak, matanya, mulutnya bengkak. 

Lihatnya tidak sampai hati, tetapi kita namanya tetangga harus membantu. 

Kemudian juga banyak darah di tangan juga. 

Yang bantu evakuasi itu mungkin ada sekitar lima orang, yang satu angkat kepala, ada angkat badan ke ambulans.

Waktu itu, ada informasi masih ada gelas dan sepatu milik pelaku ketinggalan di lokasi, Pak?

Tukijan: Ya, ada gelas air putih di teras, mungkin untuk suguhan pelaku. Juga ada sepatu yang ketinggalan.

Sosok almarhum Ibu Nindia ini seperti apa, Pak?

Tukijan: Dia orangnya baik, tapi jarang keluar rumah, memang anak rumahan. 

Kalau ngobrol jarang. Tetapi, kalau misalnya nampak kelihatan, ya, senyum. Karena lingkungan di sini pagar tinggi, tertutup.

Tadi, Bapak melayat (Nindia Novrin) dari rumah keluarga di Kebun Kopi?

Tukijan: Tadi saya ke Kebun Kopi, itu rumah keluarga dari suaminya. 

Kalau dia (Nindia) memang dari kecil di sini (Talang Bakung). 

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved