Berita Jambi
Asah Kemampuan Berfikir Kritis Siswa, Guru Binaan Tanoto Foundation Terapkan Metode Deep Learning
Guru SDN 93 Batanghari binaan Tanoto Foundation Ropiah melakukan metode pembelajaran Deep Learning kepada para siswanya.
Penulis: Srituti Apriliani Putri | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Untuk mengasah kemampuan siswa dalam berfikir kritis, Guru SDN 93 Batang Hari Ropiah melakukan metode pembelajaran Deep Learning kepada para siswanya.
Ropiah yang juga guru binaan Tanoto Foundation ini memberikan pembelajaran yang menyenangkan dengan cara praktik langsung.
Siswa kelas V diminta untuk membentuk kelompok kemudian bekerjasama membuat alat belajar dari bahan-bahan seadanya. Alat belajar yang dibuat siswa berupa alat peraga sistem pernafasan manusia.
Proses pembuatan alat belajar dilakukan dengan membiarkan siswa berkreasi sekaligus menemukan solusi atas permasalahan yang mereka hadapi.
Baca juga: Perjuangkan Legalitas Sumur Minyak Masyarakat, Bupati Muaro Jambi Temui Menteri ESDM
Metode ini tidak hanya melatih kreativitas, tetapi juga kemampuan memecahkan masalah secara mandiri.
"Metode ini mengintegrasikan beberapa pelajaran, salah satunya sains. Anak-anak juga menggunakan teknologi, seperti HP untuk mencari ide, lalu merancang project dengan pendekatan engineering. Dan ada seni juga didalamnya serta matematika ketika menghitung ukuran bahan yang digunakan," jelas Ropiah pada Rabu (24/9/2025).
Menurutnya metode ini membuat siswa lebih aktif, kreatif, dan terlatih berpikir kritis.
Ropiah menjadi salah satu guru di Kabupaten Batanghari yang mendapat pelatihan dan pembinaan dari Tanoto Foundation.
Ia mengatakan bahwa program pelatihan dari Tanoto Foundation yang diberikan padanya beberapa waktu lalu juga memberi wawasan baru dalam mengintegrasikan literasi dan numerisasi ke berbagai mata pelajaran.
"Dulu saya menganggap literasi hanya sebatas bahasa dan numerisasi matematika saja. Tetapi ternyata bisa digabungkan ke sains, teknologi, hingga matematika. Ini manfaat luar biasa bagi saya dan juga untuk perkembangan siswa," kata Ropiah.
Lebih lanjut, Fasilitator Daerah (Fasda) Tanoto Foundation, Metty Hartina mengungkapkan bahwa inovasi guru dalam proses pembelajaran penting dilakukan terutama untuk meningkatkan numerisasi dan literasi siswa.
Setelah mendapatkan materi dari Tanoto Foundation, para guru juga terus didampingi oleh Fasda di masing-masing daerah untuk melakukan evaluasi dan mengembangkan inovasi agar pembelajaran yang diberikan dapat sampai ke siswa dengan baik.
"Dalam hal ini parafasa melatih guru penggerak untuk peningkatan literasi dan numerisasi siswa. Kami mengajak guru untuk berinovasi dalam melakukan model-model pembelajaran yang bisa meningkatkan literasi dan numerisasi," ujarnya.
Saat ini ada puluhan sekolah di Kabupaten Batanghari dengan status laporan literasi dan numerisasi rendah hingga sedang yang menjadi bagian dari program ini.
Project Management Unit Tanoto Foundation, Yusriwiati Yose mengatakan bahwa saat ini Tanoto Foundation berfokus pada peningkatan literasi dan numerisasi anak Indonesia.
Gubernur Al Haris dan Kepala Kanreg VII BKN Teken MoU Penguatan Manajemen ASN di Jambi |
![]() |
---|
Buronan Kasus Penggelapan Uang Hasil Depot Air di Jambi Diciduk saat Liburan di Yogyakarta |
![]() |
---|
SPBU Sijenjang Jambi Kosong Pasokan, Warga Terpaksa Putar Balik Cari BBM |
![]() |
---|
Sekda Sudirman Sebut Gentala Arasi Ikhtiar Nyata Persiapkan Masyarakat Hadapi Tranformasi Digital |
![]() |
---|
10 Perusahaan Batubara di Jambi Disetop Sementara, Sekda Akui Belum Dapat Info |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.