Kriminalitas di Pasar Angso Duo

5 Kasus Kriminal di Pasar Angsoduo Sepanjang 2025 dan Fakta Tak Terlihat Publik Selama Ini

Tingkat kriminalitas di Pasar Angso Dua Jambi menyedot perhatian publik. Ada sejumlah kasus yang selama ini tak terlihat publik

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: asto s
Tribun Jambi/Istimewa
PASAR ANGSO DUO JAMBI - Sejumlah tindak kriminalitas terjadi di Pasar Angso Duo Jambi. Pedagang merasa khawaitr. Ada juga sejumlah fakta yang tak terungkap ke publik selama ini. 

Namun, di balik ramainya transaksi, rasa was-was dan ketakutan menyelimuti ribuan pedagang yang menggantungkan hidup di pasar tradisional terbesar di Provinsi Jambi itu.

Sedikitnya ada 1.200 pedagang tetap yang memiliki kios dan lapak, ditambah pedagang harian yang ikut meramaikan pasar.

Mereka menjual sayur-mayur, daging, ikan, hingga kebutuhan pokok lainnya untuk mencari nafkah.

Sayangnya, kehidupan para pedagang ini tidak lepas dari ancaman aksi kriminal dan premanisme.

Rentetan Aksi Premanisme

Pada Senin (8/9/2025) subuh, dua orang pedagang mengalami luka tusukan saat mencoba menolong rekannya, pedagang cabai, yang hendak dirampok sekelompok preman.

Keduanya harus dilarikan ke rumah sakit akibat luka serius yang diderita.

Peristiwa itu menambah panjang daftar aksi premanisme di Pasar Angso Duo.

Baca juga: Hati-hati Jebakan VCS Incar Siswi SMP Seperti Ini, Orang Tua Harus Beri Tahu Anak

Sebelumnya, pada 14 Desember 2024, seorang pedagang telur bernama Sahrul Nurdinsyah nyaris kehilangan nyawa setelah ditikam preman di bagian pinggang.

Saat itu, ia tengah membawa uang setoran senilai Rp31 juta ke bank.

Lalu pada 1 Mei 2025, seorang pedagang mpek-mpek juga terlibat perkelahian dengan preman hingga berujung maut. Preman tersebut tewas terkena tusukan.

Ana (nama samaran), salah satu pedagang, menuturkan kejadian seperti ini sudah sering terjadi.

Sambil melayani pembeli, ia mengaku khawatir setiap kali mendengar kabar adanya pedagang yang menjadi korban kekerasan.

"Takut ya takut, apalagi kejadian-kejadian sebelumnya sering berawal dari cekcok dengan preman," ucapnya.

Hal serupa diungkapkan Doni (nama samaran), pedagang cabai giling. Tokonya sudah beberapa kali dibobol maling, dan sejumlah barang dagangan hilang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved