Berita Jambi
Angkutan Batu Bara Perparah Kerusakan Jalan Lingkar di Jambi
Sejumlah jalan di kawasan lingkar Jambi yang menjadi rute angkutan batu bara sudah terlihat beberapa truk batu bara yang terparkir.
Penulis: Srituti Apriliani Putri | Editor: Nurlailis
Ringkasan Berita:Angkutan Batu Bara Perparah Kerusakan Jalan Lingkar di Jambi
- Jalan Lingkar Selatan II, Lingkar Timur I, dan Lingkar Timur II mengalami kerusakan akibat truk angkutan batu bara, dengan titik terparah di Simpang Sijenjang.
- Kerusakan jalan menyebabkan kecelakaan, gangguan aktivitas warga, genangan air, debu saat kemarau, dan licinnya jalan saat hujan.
- Warga berharap pemerintah segera memperbaiki jalan yang rusak.
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Angkutan batu bara sudah mulai beroperasi di Provinsi Jambi.
Berdasarkan penelusuran Tribunjambi.com pada Senin (17/11/2025) sejumlah jalan di kawasan lingkar yang menjadi rute angkutan batu bara sudah terlihat beberapa truk batu bara yang terparkir.
Beberapa angkutan batu bara terlihat beristirahat di pinggir jalan hingga di sejumlah kantong parkir yang disediakan rumah makan di sepanjang jalan.
Baca juga: Kerusakan Jalan Lambur 2 Tanjabtim Jambi Makin Parah
Polemik angkutan batu bara di Provinsi Jambi masih menjadi pro kontra di masyarakat.
Beberapa dampak positif seperti lapangan pekerjaan untuk para supir dan diuntungkannya UMKM khususnya pedagang rumah makan dari adanya aktivitas pengangkutan batu bara menjadi ladang rezeki bagi sebagian orang.
Namun, dampak negatif dari kemacetan, kecelakaan yang melibatkan angkutan batu bara hingga kerusakan jalan menjadi sisi lain adanya aktivitas ini.
Kerusakan Jalan dan Titik-titik Parah
Di Jalan Lingkar Selatan II, setidaknya ada 18 titik kerusakan jalan. Mulai dari kerusakan ringan hingga sedang.
Jalan yang juga digunakan pengendara umum ini setiap harinya selalu ramai. Mulai dari pengemudi roda dua, roda empat hingga truk tonase besar.
Bagi masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut, berbagi jalan dengan mobil tonase besar adalah hal biasa.
Meski kerusakan jalan hanya berada di beberapa titik.
Jalan Lingkar Selatan II juga tak bisa dikatakan mulus total.
Baca juga: Tanggapi Kerusakan Jalan Bukit Bulan, Wabup Sarolangun Jambi Tinjau Langsung Lokasi
Jika melintas di kawasan tersebut, beberapa titik aspal terasa seperti bergelombang. Polanya persis seperti jarak antara roda kanan dan kiri mobil angkutan besar.
Selain itu, genangan air juga hampir ada di setiap pinggir jalan. Baik di sisi kiri maupun kanan di Jalan Lingkar Selatan II.
Selain karena hujan, genangan air di Jalan Lingkar Selatan tesebut muncul bukan tanpa sebab.
Mobil angkutan besar yang kadang parkir di pinggir jalan menimbulkan bekas lengkungan yang menampung air saat hujan sehingga membuat genangan.
Jika terus mengikuti rute batu bara, kita akan menuju Tanjung Lumut atau Jalan Lingkar Timur I.
Hampir sama dengan Jalan Lingkar Selatan II, di Jalan Lingkar Timur I setidaknya ada empat titik lokasi keruskan di jalan ini.
Jumlah tersebut bisa dikatakan cukup sedikit, karena belum lama ini perbaikan dilakukan di lokasi tersebut persisnya di Simpang Gado-Gado.
Terus menuju Jalan Lingkar Timur II atau biasa dikenal masyarakat dengan Jalan Baru.
Kondisi di sana tak jauh berbeda dengan Jalan Lingkar Selatan II.
Para pengendara yang melintas di Jalan Lingkar Timur II harus lebih berhati-hati, khususnya saat melintas di Simpang Sijenjang.
Jalan ini setiap harinya selalu padat di lintasi kendaraan, mulai dari roda dua, kendaraan roda empat hingga kendaraan roda enam dan truk - truk bermuatan besar lainnya.
Berdasarkan pantauan Tribunjambi.com kerusakan terparah terjadi di Simpang Sijenjang dari arah Jalan Baru hingga Simpang menuju Jembatan Aurduri II.
Kerusakan di Simpang Sijenjang ini hampir di seluruh badan jalan.
Lubang besar dan licinnya jalan akibat hujan menyulitkan penegndara saat melintas.
Beberapa kendaraan roda dua kerap kali kehilangan keseimbangan karena kondisi jalan yang licin serta berlubang.
Warga RT 05 Sijenjang, Suhaimi mengatakan bahwa kerusakana jalan di lokasi tersebut sudah sejak tiga tahun ini. Namun belum ada perbaikan dari pemerintah.
"Kalau yang rusak banyak titik jalan rusak, tapi yang paling parah Simpang Sijenjang ini. Ini sudah ada tiga tahun," kata dia Senin (17/11/2025).
Ia mengatakan jika cuaca panas jalan di lokasi tersebut akan berdebu.
Dan jika musim hujan akan lubang-lubang di jalan tersebut akan dipenuhi air.
Selain menggangu aktivitas warga, Suhaimi mengaku banyak penegendara yang kecelakan di lokasi tersebut.
"Kalau yang kecelakaan sudah dak terhitung. Sering di sini dari tabrakan sampai jatuh sendiri karena kondisi jalan gini," kata dia.
Senada dengan itu, salah satu warga yang tinggal di Jalan Baru atau Jalan Lingkar Timur II juga mengatakan bahwa belum ada perbaikan sejak beberapa tahun belakangan di jalan terus.
"Rusak tu karena mobil besar, ditambah lagi (angkutan) batu bara. Sudah lah tambah hancur," kata dia.
Warga berharap pemerintah dapat segera melakukan perbaikan di jalan tersebut agar aktivitas masyarakat tidak terganggu.
Berdasarkan hitungan Tribunjambi.com setidaknya ada 19 titik jalan rusak sepanjang Jalan Lingkar Timur II dari Simpang arah Marene hingga Simpang Sijenjang.
Dengan kerusakan terparah di Simpang Lampu Merah Sijenjang hingga depan SDN 162 Sijenjang.
Update berita Tribun Jambi di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/Angkutan-Batu-Bara-Perparah-Kerusakan-Jalan-Lingkar-di-Jambi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.