Pembunuhan Dosen di Bungo

Tetangga Paparkan Keseharian Dosen Perempuan di Bungo yang Dibunuh Waldi Anggota Polres Tebo

Pembunuhan dosen di Bungo dilakukan di rumah korban, Perumahan Al Kausar Residence, Muara Bungo, oleh Waldi Anggota Polres Tebo.

Penulis: Sopianto | Editor: asto s
Tribun Jambi/Sopianto
SAKI KATA - Ketua Lingkungan Perumahan Al Kausar Residence, Madin Maulana (kiri), menjadi satu di antara orang pertama yang menyaksikan penemuan jenazah EY, dosen yang ditemukan tewas di rumahnya. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUAROBUNGO - Seorang dosen di Bungo dibunuh di rumahnya. Mobil Honda Jazz, sepeda motor Honda PCX, iPhone, dll, dibawa kabur pelaku.

Ternyata, terduga pembunuh dosen yang juga Ketua Program Studi S1 Keperawatan Institut Agama dan Kesehatan atau IAK Setih Setio Muara Bungo berinisial EY (37), adalah polisi Polres Tebo bernama Waldi (22).

Pembunuhan dilakukan di rumah korban, Perumahan Al Kausar Residence, Muara Bungo, Kabupaten Bungo.

Ketua Lingkungan Perumahan Al Kausar Residence, Madin Maulana, menuturkan sosok korban dalam kesehariannya.

EY merupakan perempuan yang tinggal sendirian di rumah tersebut. 

Dalam sepengetahuan Madin, EY belum menikah.

Selama tinggal di perumahan tersebut, kata Madin, EY jarang keluar rumah bersosialisasi dengan tetangga. 

Dia hanya terlihat saat berangkat dan pulang kerja, naik kendaraan. 

EY pun jarang berkumpul dengan ibu-ibu di perumahan.

"Saya dulu juga pernah bertemu dan pernah bilang, supaya gabung grup perumahan, biar kalau ada apa-apa bisa kasih tahu, karena ibu kan sendirian," ujarnya.

Meski begitu, EY merupakan sosok perempuan yang ramah dan tidak pernah menyinggung orang lain. 

"Baik orangnya. Tapi tidak banyak cerita," lanjutnya.

Madin dan warga perumahan berharap kasus tersebut bisa terang dan pelakunya ditemukan, sehingga pihak keluarga dan warga tenang. 

Ikut Mendobrak Pintu Rumah

Madin Maulana menjadi satu di antara orang pertama yang menyaksikan penemuan jenazah EY.

Saat itu, Sabtu (1/11/2025) hampir pukul 12.00 WIB, teman-teman EY dari kampus datang kepadanya.

Teman kerja EY menyampaikan khawatir karena EY tidak bisa dihubungi.

Dia meminta warga mendobrak pintu, karena khawatir EY sudah dua hari tidak mengajar. 

Akhirnya, mereka sepakat mendobrak pintu rumah EY.

Saat berada di depan pintu rumah, Madin tidak mencium bau menyengat jenazah dari luar rumah.

"Saat masuk ke dalam, saya lihat sudah terbujur, sudah tertutup dengan bantal (wajahnya)," ujarnya.

Warga yang masuk ke rumah tidak berani menyentuh segala benda.

Langsung Telepon Polisi

Mengetahui kondisi EY, Madin langsung menelepon Polres Bungo. Setelah itu polisi datang.

"Saat itu, lihat mayat terkejut, warga yang lihat juga menangis," ujarnya.

Madin tidak mengetahui secara pasti kapan peristiwa itu terjadi. 

Sebagai tetangga yang berjarak lima meter dari rumah, tidak mendengar suara jeritan atau hal janggal malam itu. (Tribun Jambi/Sopianto)

Baca juga: Kesaksian Tetangga Detik-detik Dosen Wanita Ditemukan Tewas di Perumahan Al Kausar Bungo

Baca juga: Kepala Ditutup Bantal, Dosen Wanita di Bungo Ditemukan Rekan Kerja Usai 12 Jam Tewas

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved