Berita Merangin
Perumda Tirta Merangin Jambi Kelola Air Sungai Secara Ekstra Karena Keruh Akibat PETI
Keruhnya air sungai di Kabupaten Merangin, Jambi, yang disebabkan oleh aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI).
Penulis: FRENGKY WIDARTA | Editor: Nurlailis
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO – Keruhnya air sungai di Kabupaten Merangin, Jambi, yang disebabkan oleh aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI), membuat Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Merangin melakukan pengelolaan air minum dengan cara ekstra sesuai standar operasional prosedur (SOP).
Keruhnya air ini terjadi di beberapa sungai utama di Merangin, seperti Sungai Batang Merangin, Batang Masumai, Batang Tabir, dan Batang Tembesi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Merangin, Syafrani, menjelaskan bahwa tingkat kekeruhan air di sungai-sungai tersebut sudah sangat mengkhawatirkan.
Baca juga: Mensos RI: Bupati Merangin Keren
“Tingkat kekeruhan air sungai di Merangin ini dipicu oleh aktivitas PETI. Beberapa sungai yang kami pantau sudah sangat keruh,” jelas Syafrani, Kamis (23/10.
Meski begitu, air yang diproduksi PDAM masih bisa dinetralisir menggunakan kaporit dan tawas.
Rata-rata, sekitar 30 persen penduduk Kota Bangko mengonsumsi air dari PDAM.
Namun, kekeruhan air sungai akibat PETI ini tetap menjadi pekerjaan rumah bersama.
Direktur Perumda Tirta Merangin, Antoni Kurnia Putra, menjelaskan kepada Tribun Jambi bahwa proses produksi air minum mengikuti SOP agar air yang disalurkan tetap layak konsumsi dan bersih.
Baca juga: Longsor di Perbatasan Kerinci-Merangin, Jalan Sudah Bisa Dilalui Kendaraan
“Air yang kami produksi melalui beberapa tahap filterisasi. Air sungai diambil dari beberapa titik menggunakan pipa PDAM,” ujar Antoni.
Ia menambahkan, kondisi air sungai saat ini sangat keruh, jauh melebihi batas normal di bawah 100 NTU.
Dalam pemeriksaan di laboratorium mini PDAM, kadar kekeruhan ada yang mencapai lebih dari 1000 NTU. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan, kadar kekeruhan air untuk layak minum maksimal 3 NTU.
“Dulu lumpur yang mengendap sedikit, sekarang endapan sedimen sangat banyak,” jelas Antoni.
Karena itu, Perumda Tirta Merangin melakukan penjernihan dan penetralan air secara ekstra.
Petugas secara rutin melakukan pengurasan bak penampungan air dari endapan lumpur, siang dan malam secara bergantian, agar air yang disalurkan tetap bersih dan layak konsumsi.
Antoni memastikan air yang didistribusikan sudah melalui filterisasi.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.