TRIBUNJAMBI.COM - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun atau HUT RI ke-80, Bupati Indramayu, Lucky Hakim, melakukan aksi tak biasa yang menarik perhatian publik.
Dia kembali melepas ribuan ular, burung hantu, dan biawak ke area persawahan.
Aksi ini bukan sekadar simbolis, melainkan sebuah misi "memerdekakan" petani Indramayu dari hama tikus yang sangat meresahkan.
Lucky Hakim menjelaskan, pelepasan ini bertujuan mengembalikan keseimbangan ekosistem sawah secara alami.
Ini merupakan kelanjutan dari program serupa yang telah dilakukan sebelumnya.
Menurut Lucky, populasi ular yang telah dilepas sebelumnya masih kurang ideal jika dibandingkan dengan luasnya lahan sawah di Indramayu.
"Kegiatan hari ini saya bersama kelompok tani, kepala desa, dan kepala dinas pertanian kembali melepasliarkan ular, biawak, dan burung hantu," ujar Lucky, dikutip dari Tribuncirebon.com di areal persawahan Kecamatan Juntinyuat, Minggu (17/8/2025).
Ia juga menambahkan, burung hantu dan biawak dilepas untuk menyempurnakan rantai makanan.
Baca juga: Ular, Burung Hantu dan Biawak Dilepas ke Sawah, Bupati Lucky Hakim Ingin Petani Merdeka dari Tikus
Baca juga: Tak Terima Disebut Hanya Sales Obat, Reza Gladys Bantah Tudingan Doktif: Silakan Cek di Dikti
Baca juga: Update Gempa Poso: Korban Luka Mencapai 41 Orang, Dua Kondisi Kritis
Dengan demikian, populasi hama tikus dapat dikendalikan secara efektif.
Menurutnya, ular adalah solusi yang paling jitu karena sangat pandai bersembunyi di dalam lubang-lubang sawah, tempat tikus dan anakannya biasa bersembunyi.
Lucky Hakim menduga populasi predator alami seperti ular, burung hantu, dan biawak sudah nyaris punah di Indramayu akibat perburuan liar.
"Saya kadang-kadang suka lihat anak muda menembaki burung, biawak, padahal itu merupakan bagian dari rantai makanan, ini sangat disayangkan," ungkapnya.
Ular Tidak Berbisa dan Aman untuk Petani
Lucky juga memastikan ular yang dilepasliarkan adalah jenis endemik Jawa yang tidak berbisa, yaitu ular lanang sapi dan ular koros.
Ia meminta para petani untuk tidak takut dan turut melindungi hewan-hewan tersebut. Cukup dengan mengusir, ular-ular ini akan lari dan tidak akan menyerang.
Ia menambahkan bahwa berbagai cara konvensional untuk memberantas tikus, seperti racun, perangkap, hingga jebakan listrik, telah dicoba namun tidak efektif dan bahkan berbahaya.
Baca juga: Pantas Ayah Prada Lucky Minta Maaf ke Prabowo dan TNI, Sempat Ancam Pelaku Senior Anaknya: Beresiko
Baca juga: Sosok Lucius Karus, Peneliti Formappi Sebut Pemberantasan Korupsi Presiden Prabowo Omon-omon
"Kita petani sudah mencoba berantas tikus pakai racun, pakai perangkap pernah, bahkan pakai listrik tapi ini berbahaya karena banyak yang kesetrum," jelas Lucky.
Dengan program pelepasan predator alami ini, ia berharap produktivitas pertanian di Indramayu dapat meningkat dan para petani dapat bekerja dengan lebih tenang.