Berita Tanjab Barat

Separuh Rumah Ipul di Tanjabbar Jambi Tersapu Angin Kencang, 4 Hari Toilet Tak Bisa Dipakai

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ANGIN KENCANG - kondisi rumah Saipul Bahri, Warga Pembengis, Kecamatan Bram Itam, Kabupaten Tanjabbar, Jambi yang rumahnya hancur sebelah, toiletnya pun jadi tanpa dinding setelah disapu angin kencang dan hujan es yang terjadi pada Selasa (12/08/2025).

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Empat hari lamanya rumah Saipul Bahri di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Jambi, hancur sebagian karena dihantam hujan es disertai angin kencang pada Selasa (12/08/2025).

Tribun Jambi mencoba mendatangi Ipul Jumat (15/08/2025) sore. 

Ia tinggal berdua bersama adik kandungnya, sejak kepergian orang tuanya di rumah bekas mendiang. 

Kakaknya sudah tinggal terpisah, karena berkeluarga. Rumah kakaknya sekitar 250 meter di belakang rumahnya.

Tepatnya di pinggir jalan jalur dua, RT 9, Kelurahan Pembengis, Kecamatan Bram Itam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Provinsi Jambi.

Hampir setiap hari Saipul bertemu sang kakak, karena setiap harinya berjualan hidangan sarapan pagi di kios sebelah rumahnya.

Tetapi sejak hujan es empat hari lalu, Ipul tinggal di rumahnya yang tinggal separuh itu. Dapur, ruang makan, dan kamar mandinya ambruk disapu angin beserta hujan es yang baru sekali ia temui seumur hidup.

Sore itu, saat hendak memasang tabung gas melon tiga kilogram, tiba-tiba dinding rumahnya perlahan miring. Ipul perusaha menahan dindingnya dengan kedua tangan, namun ia tak kuasa menahan bobot.

Baca juga: Menikmati Pantai Musiman Sungai Batanghari di Penyengat Rendah Kota Jambi Ada Festival Layang-layang

Baca juga: Profil RSUD Abdul Manap di Mayang Kota Jambi yang 2 Kali Disomasi Keluarga Pasien yang Meninggal

Sembari berteriak memanggil kakaknya, ia berusaha lompat ke ujung rumah yang tak beratap dan tanpa dinding.

"Kak, rumah aku roboh, rumah kakak juge," ucapnya dengan logat bahasa daerah kentalnya.

Seketika kakaknya yang tengah memasak lontong untuk persiapan jualan pun lari tunggang langgang. Atap bagian belakang kios milik kakaknya terbang diterpa angin.

"Untung adek ne dak tedok, biase die tedok. Kalo dak sudah mati die dalam rumah (untung adik ini tidak tidur, biasanya dia tidur. Kalau tidak sudah mati dia dalam rumah, red)," ujar Ades, kakak kandung Ipul.

Banyak perabotan dapur yang rusak, karena tertimpa papan dan kayu rumah. Walau hujan es hanya berlangsung 15  menit, tetapi angin kencang beserta hujan air deras terus menghantam.

Karena kejadian tersebut, kamar mandi dan toilet yang biasa digunakan sudah tidak difungsikan. Sebagian rumahnya yang hancur itu termasuk dinding toilet.

"Walaupun kalau ditutupi pegang tripleks kalau ke WC tetap lah keliatan," lanjutnya.

Ipul seorang pekerja serabutan, dan adik perempuan yang serumah  dengannya hanya seorang honorer. 

Jadi ia masih berharap bantuan datang, karena baginya berat rasanya apabila kerusakan rumahnya disebut sebagai kerusakan ringan.

Karena tidak bisa melakukan aktivitas normal seperti biasanya, memasak sudah tidak ada dapur, mandi pun tidak ada lagi kamar mandi, apalagi untuk buang air. Hal itu membuat Ipul beserta adiknya kesulitan. 

"Sekarang, adek tu juge lagi mandi di rumah tetangge," sembari menunjuk jauh ke belakang rumah.

Ia sempat kedatangan rumahnya didatangi beberapa petugas, termasuk kelurahan. Sehingga besar harapannya ada yang bersedia membantu. (Tribunjambi.com/ Rara Khushshoh Azzahro)

 

 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Simak informasi lainnya di media sosial Facebook, Instagram, Thread dan X Tribun Jambi

Baca juga: Profil RSUD Abdul Manap di Mayang Kota Jambi yang 2 Kali Disomasi Keluarga Pasien yang Meninggal

Baca juga: Menikmati Pantai Musiman Sungai Batanghari di Penyengat Rendah Kota Jambi Ada Festival Layang-layang

Baca juga: Sosok Komjen Dedi Prasetyo, Wakapolri yang Baru Dilantik Jenderal Listyo Sigit: Karir Moncer

Berita Terkini