TRIBUNJAMBI.COM - Salah satu tokoh penting dan paling dicari dari kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau KKB Papua, Mayer Wenda alias Kuloi Wonda tewas dalam kontak tembak.
Dia tewas dalam baku tembak dengan Komando Operasi (Koops) Habema di Kampung Mukoni, Distrik Mukoni, Kabupaten Lanny Jaya, pada Selasa (5/8/2025) pukul 16.30 WIT.
Wenda, yang menjabat sebagai Wakil Panglima Kodap XII/Lanny Jaya, sudah lama menjadi target penegak hukum.
Nama Mayer Wenda masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Papua sejak 2016, menyusul serangkaian tindak pidana serius yang ia lakukan sejak tahun 2012.
Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, Dansatgas Media Koops Habema, menjelaskan penyergapan dilakukan sebagai respons terhadap pergerakan Mayer Wenda di wilayah tersebut.
Saat hendak ditangkap, Mayer dan rekannya melakukan perlawanan bersenjata, memaksa aparat mengambil tindakan tegas dan terukur.
Akibatnya, Mayer Wenda tewas di lokasi bersama satu orang lainnya yang diduga adiknya, Dani Wenda.
Rekam Jejak Kriminal yang Berdarah
Berdasarkan data kepolisian, rekam jejak kriminal Mayer Wenda sangatlah panjang dan berdarah.
Baca juga: KONTAK TEMBAK Pecah di Lanny Jaya, 2 Pentolan KKB Papua Tewas Tertembak: Kakak Beradik
Baca juga: PEMUDA di Jaksel Didatangi TNI-Polri Setelah Kibarkan Bendera One Piece
Baca juga: ASN Kemenag dan Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88, Diduga Terlibat Aksi Terorisme
Dia terlibat dalam beberapa tindak pidana, di antaranya:
27 November 2012
Pembunuhan berencana, pencurian dengan kekerasan, dan pembakaran Mapolsek Pirime Lanny Jaya.
10 September 2012
Pembunuhan terhadap anggota Polres Tolikara dan perampasan senjata api inventaris di Jalan Trans Karubaga-Wamena.
28 Juli 2014
Penghadangan terhadap patroli Polri di Kampung Nambume dan tindak pidana pencurian dengan kekerasan di jalan raya antara Distrik Indawa dan Distrik Pirime.
Setelah sempat menghilang, Mayer Wenda kembali muncul pada tahun 2014.
Dia menguatkan sayap bersenjata KKB Papua di Lanny Jaya.
Hal itu menjadikannya salah satu tokoh kunci yang meresahkan keamanan masyarakat.
Dari lokasi kejadian, aparat menyita sejumlah barang bukti.
Baca juga: KKB PAPUA Tolak HUT RI ke-80, Jubir TPNPB-OPM: Wajib Cabut dan Bakar Bendera Merah Putih
Baca juga: TANGIS Eli Datangi Makam Nia Kurnia Gadis Penjual Gorengan, Kabari In Dragon Dihukum Mati: Rindu Nak
Termasuk satu pucuk senjata revolver, 24 butir amunisi, dua KTP atas nama Dani Wenda dan Pemina Wenda, dua unit ponsel, uang tunai Rp65.000, dan satu buah noken.
Kedua jenazah saat ini telah dibawa ke RSUD Wamena untuk proses autopsi.
Keberhasilan operasi ini menjadi wujud nyata komitmen Koops Habema dalam menciptakan kedamaian dan rasa aman bagi masyarakat Papua, terutama menjelang perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-80.
Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan kembali bahwa TNI akan terus menindak tegas kelompok separatis yang mengancam keselamatan masyarakat dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Keamanan masyarakat Papua adalah prioritas kami," tegasnya.
Keberadaan Mayer Wenda alias Kuloi Wonda dan adiknya, Dani Wenda, telah lama meresahkan masyarakat Lanny Jaya.
Keduanya dikenal sebagai tokoh penting dalam struktur OPM di wilayah tersebut.
Penindakan ini diharapkan dapat meredam aksi-aksi kekerasan dan mengembalikan stabilitas keamanan di Papua Pegunungan.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Kekayaan Faizal Riza, Wakil Ketua III DPRD Provinsi Jambi periode 2024-2029, Hartanya Rp1,6 M
Baca juga: KONTAK TEMBAK Pecah di Lanny Jaya, 2 Pentolan KKB Papua Tewas Tertembak: Kakak Beradik
Baca juga: NASIB Bayi 3 Bulan Tewas Ditabrak Avanza, Terlempar dari Gendongan Sang Ibu, Pelaku Langsung Kabur
Baca juga: TANGIS Eli Datangi Makam Nia Kurnia Gadis Penjual Gorengan, Kabari In Dragon Dihukum Mati: Rindu Nak