TRIBUNJAMBI.COM, MUARATEBO – Ratusan warga Desa Jambu, Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo, menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Tebo, Selasa (5/8/2025).

Dalam aksi tersebut, warga mendesak agar Kepala Desa (Kades) Jambu dicopot dari jabatannya karena diduga tidak transparan dalam mengelola anggaran desa.

Massa membawa sejumlah spanduk berisi tuntutan agar Kades dinonaktifkan serta menyatakan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Kades.

Koordinator lapangan aksi, Jon Rawawi, mengatakan bahwa pihaknya meminta Bupati Tebo segera menonaktifkan Kades karena diduga telah menyelewengkan dana desa.

Selain persoalan dana desa, warga juga menyoroti pengelolaan ponton atau alat transportasi air milik desa yang dinilai tidak memiliki kejelasan dalam pelaporan keuangan.

“Keuangan tidak transparan, kami minta Kades dicopot,” ujar Jon Rawawi.

Menurutnya, hasil dari ponton yang dikelola desa bisa mencapai Rp 800 ribu per hari. Namun, tidak ada pelaporan resmi kepada masyarakat, sehingga menimbulkan dugaan korupsi oleh Kades.

Tak hanya itu, warga juga memprotes pengangkatan ketua RT yang dinilai tidak demokratis. Bahkan, ketua RT yang diangkat disebut tidak memiliki kemampuan baca tulis, yang semakin memperkuat alasan warga untuk menuntut pencopotan Kades.

Hingga pukul 12.23 WIB, massa masih bertahan di lokasi dan menolak menandatangani berita acara pertemuan yang disodorkan Sekda Tebo. Warga bersikeras menunggu kehadiran Bupati atau Wakil Bupati untuk menemui mereka secara langsung.

Baca juga: FACHRUDIN Bersantai Sambil Ngopi di Teras Rumah, Padahal Baru Cekik Istri Hingga Tewas

Baca juga: RESPON Silfester Matutina soal Kabar Bakal Dipenjara di Kasus Fitnah JK: Nanti Kita Atur Dulu

Baca juga: PROFIL Silfester Matutina, Divonis Dipenjara Usai Fitnah JK: Ketum Solmet, Waket TKN Prabowo-Gibran