TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – PT Hutama meraih penghargaan Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI), Selasa (5/8/2025).
Penghargaan tersebut untuk kategori Pengerjaan Proyek Jalan Bebas Hambatan dengan Tingkat Efisiensi Waktu Tertinggipada Proyek Tol Bayung Lencir - Tempino Seksi 3.
Proyek tersebut digarap melalui Kerjasama Operasi antara Hutama Karya, Wijaya Karya, dan Brantas Abipraya (KSO HUTAMA - WIKA - BRANTAS).
Baca juga: Update Pembanguan Tol Jambi-Sumsel Jika Selesai Pangkas 2 Jam, Seksi 4 Tempono-Ness 98 Persen
Penghargaan itu diserahkan oleh Wakil Direktur Utama MURI, Osmar Semesta Susilo, kepada Executive Vice President (EVP) Divisi Sipil Umum Hutama Karya di Jakarta.
Hal tersebut disampaikan EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim.
Dia mengatakan, penghargaan tersebut diserahkan di Gedung MURI & Jaya Suprana Institute Jakarta.
“Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Direktur Utama MURI, Osmar Semesta Susilo, kepada Executive Vice President (EVP) Divisi Sipil Umum Hutama Karya, Rizky Agung Saputra pada Jumat (1/8) silam.
Dia menuturkan, penghargaan itu diraih berkat keberhasilan perusahaan dalam menyelesaikan proyek pembangunan jalan tol sepanjang 15,47 km dalam waktu 473 hari kalender, atau 127 hari lebih cepat dari target kontrak 600 hari.
Baca juga: Prediksi Skor M. Tel-Aviv vs Pafos , Head to Head dan Statistik Tim di Kualifikasi Liga Champions
“Pencapaian ini menghasilkan tingkat efisiensi waktu mencapai 21,7 persen, merupakan yang tertinggi untuk kategori pembangunan jalan bebas hambatan di Indonesia,” tuturnya.
Adjib menjelaskan, hal itu merupakan komitmen Hutama Karya dalam menghadirkan infrastruktur berkualitas dengan efisiensi waktu yang optimal.
“Proyek ini tidak hanya selesai lebih cepat, tetapi juga mempertahankan standar kualitas dan keselamatan kerja yang tinggi,” jelasnya.
Dia menerangkan, Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 merupakan jalan tol pertama di Provinsi Jambi, yang merupakan bagian dari Jalan Tol Betung - Jambi.
“Jalan itu akan menghubungkan Provinsi Jambi dengan Provinsi Sumatera Selatan dan mulai beroperasi sejak Kamis, 17 Oktober 2024.
Adjib menambahkan, Proyek senilai Rp2729 triliun itu dikerjakan dengan dukungan konstruksi dari pemerintah melalui APBN.
“Jalan tol ini dilengkapi dengan jalan akses sepanjang 1,8 km dan berbagai struktur pendukung termasuk jembatan overpass, underpass, serta interchange,” tambahnya.