Keduanya mengira di SPBU Mayang tersedia pertalite untuk mengisi tanki motornya yang tinggal satu strip.
"Bingung, stoknya kosong semua. Terakhir saya ngisi bensin semalam di Bali," kata Andreas sambil menggaruk kepala.
Pemuda 24 tahun itu pulang kerja dari Bali dan akan pulang ke rumahnya di Dampit, Lumajang.
Melihat stok bensin di motornya mulai menipis, ia memutuskan menunggu di SPBU tersebut hingga kiriman BBM datang.
Baca juga: Viral Rumah Ibadah di Padang Dirusak, 9 Orang Terduga Pelaku Diamankan
Febri Cahyono, pegawai SPBU Mayang menuturkan, pertalite dan dexlite telah habis sejak pukul 19.00 WIB dan solar kosong dari pukul 10.00 WIB kemarin.
Sementara, Pertamax 92 sudah kosong sejak tiga hari lalu. Sampai pagi menjelang siang, belum ada informasi kapan kiriman datang.
"Gak jualan hari ini, gak bisa diprediksi juga kapan dapat kiriman," ucapnya saat duduk bersama dua staf lain di dekat mesin pengisian BBM.
Sejak datang pukul 06.00 WIB, dia menyaksikan pemandangan SPBU yang sudah dipenuhi motor, mobil, hingga truk mengantre.
Mereka rela berdiam di SPBU meski tak tahu kapan pengiriman BBM datang. Pemandangan serupa juga terlihat di Pertashop Tegal besar Kecamatan Kaliwates.
Sejak subuh, antrean sudah mengular sampai 200 meter, padahal belum dibuka.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jalur Nasional Gumitir Jember Ditutup, BBM Langka, Warga Tidur di SPBU",
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Simak informasi lainnya di media sosial Facebook, Instagram, Thread dan X Tribun Jambi
Baca juga: 8 Atlet Kota Sungai Penuh Raih Medali di Kejurprov Tarung Derajat Tingkat Pelajar Provinsi Jambi
Baca juga: Viral Rumah Ibadah di Padang Dirusak, 9 Orang Terduga Pelaku Diamankan
Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini 28 Juli 2025 Turun Tipis Jadi Rp 1.914.000