Berita Jambi

Ragil Meninggal di Tahanan Polsek Kumpeh Ilir Jambi, Sang Ayah Harap Putusan Setimpal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ayah almarhum Ragil Alfarisi berharap penegakan hukum yang adil terhadap dua polisi yang telah menyebabkan kematian putranya.

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Ibnu Kasir duduk terpaku di ruang tamu rumahnya, memeluk erat sebuah bingkai foto anak lelakinya, Ragil Alfarisi. 

Tatapannya kosong, namun matanya tak mampu menyembunyikan duka yang mendalam. 

Ragil, anak bungsu sekaligus satu-satunya putra laki-laki dalam keluarga, meninggal dunia secara tragis pada 4 September 2024. 

Ia diduga menjadi korban kekerasan oleh dua anggota polisi dari Polsek Kumpeh Ilir.

Menjelang sidang putusan terhadap Bripka Yuyun Sanjaya dan Brigadir Faskal Wildanu Putra, yang akan digelar Kamis (25/7/2025) besok, Ibnu Kasir berharap ada keadilan bagi putranya.

Baca juga: Ragil Meninggal dalam Sel Polsek Kumpeh Ilir di Muaro Jambi, Ayahnya Masih Tunggu Keadilan

“Harapan kami, hukum ditegakkan setimpal. Kami percaya hakim bisa bijaksana. Anak kami meninggal bukan karena kecelakaan, tapi karena kekerasan. Jangan sampai ini dianggap biasa,” ujarnya lirih, Rabu (23/7/2025), dengan mata berkaca-kaca.

Jaksa penuntut umum menuntut keduanya dengan hukuman 15 tahun penjara. 

Mereka dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, subsider Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian, dan subsider Pasal 333 KUHP tentang perampasan kemerdekaan seseorang. 

Namun bagi keluarga, hukuman tersebut masih terasa ringan dibandingkan kehilangan anak tercinta.

Ragil, yang baru berusia 19 tahun, meninggal saat berada dalam tahanan polisi. 

Menurut keterangan sang ayah, malam kejadian, Ragil sempat ditangkap secara paksa oleh dua anggota polisi tanpa surat perintah. 

Ia dituduh terlibat dalam kasus pencurian, padahal laporan pencurian tersebut bahkan tidak pernah masuk secara resmi ke kepolisian.

Baca juga: Keluarga Minta Hukuman Mati, 2 Polisi Terdakwa Pembunuhan Ragil Dalam Sel Dituntut 15 Tahun

“Malam itu Ragil cuma main sama kawan-kawannya. Tiba-tiba dia dibawa naik motor. Katanya mau diperiksa,” tutur Kasir.

Kabar kematian Ragil didapat keluarga dari warga sekitar, yang kemudian menyuruh mereka melihat kondisi Ragil di Puskesmas. 

Saat mendatangi Polsek Kumpeh Ilir untuk mencari penjelasan, keluarga tidak menemukan satu pun petugas.

Halaman
12

Berita Terkini