TRIBUNJAMBI.COM - Emosi Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia berujung makian kepada Dirjen dan Dirut PLN.
Ya, kemarahan Menteri Bahlil kepada pejabat PLN, khususnya Darmawan Prasodjo di rapat kerja Komisi XII DPR RI, Rabu (2/7/2026).
Wajar saja, Menteri Bahlil tak mendapat data terbaru dari anak buahnya maupun direksi PLN mengenai jumlah desa yang menjadi sasaran swasembada energi.
Tak itu saja, Menteri Bahlil pun meminta bawahannya untuk segera menemuinya usai rapat selesai.
Bahlil pun menyayangkan kinerja petinggi PLN yang tak sesuai harapannya.
Menurutnya kinerja mereka sudah tidak benar.
“Ini enggak tahu, Dirjen saya yang enggak benar atau Dirut PLN-nya yang enggak benar," kata Bahlil, dikutip dari Warta Kota.
Baca juga: SURAT Terakhir Devita Sari Sebelum Loncat dari Jembatan, Ada Nama Dosennya Ditulis: Aku Pergi Ya
Baca juga: CURHAT Pramugari Sisi Gelap Penerbangan Selama Ini Tak Terbongkar: Pilot dan Pramugari Sudah Biasa
Baca juga: Profil Austin, Peserta Clash of Champions Season 2 yang IPK-nya Lebih dari 4
Awalnya Bahlil menyampaikan visi besar Presiden RI Prabowo Subianto mengenai swasembada energi di desa-desa.
"Nah saya sampaikan kepada Bapak Presiden, atas arahan dan visi besar Presiden tentang swasembada energi jadi energi ini harus juga diletakkan di desa-desa,” ujarnya.
Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, ada sekitar 5.600 desa yang harus menjadi target swasembada energi.
Kemudian Bahlil sempat kebingungan karena PLN menyampaikan laporan berjumlah 10 ribu desa.
“Dan dalam hitungan kami ada sekitar 5.600 desa yang harus kita lakukan. Tapi saya dapat laporan katanya PLN 10.000 desa ya? Oh 10.000? Ini tambang? 10.000?” ucapnya.
Setelah kebingungan, Bahlil kemudian marah kepada jajaran direksi PLN dan dirjen Kementerian ESDM.
Bahkan dia meminta kedua pihak menemuinya.
"Kalian habis ini ketemu sama saya, kurang ajar kalian ini. Masih mau jadi dirjen kau? Ini direksi PLN kelihatannya baru juga jadi materinya baru, padahal dirut-nya cuma satu, enggak berubah-ubah," sambungnya.