Polemik di Papua

IRONI di Tanah Papua: TPNPB-OPM Teriak HAM, Justru KKB Papua Menginjak-injaknya!

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

IRONI: Kelompok TPNPB-OPM atau KKB Papua. Sebuah ironi pahit justru terkuak saat sorotan dunia tertuju pada isu Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua, terlebih dengan aksi briutal yang dilakukan TPNPB-OPM atau KKB Papua.

TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah ironi pahit justru terkuak saat sorotan dunia tertuju pada isu Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua, terlebih dengan aksi briutal yang dilakukan TPNPB-OPM atau KKB Papua.

Kelompok separatis yang kerap menggembar-gemborkan perjuangan HAM, kini menjadi ancaman nyata bagi perlindungan hak-hak dasar warga sipil di tanahnya sendiri. 

Sebab, alih-alih membawa kebebasan, kelompok tersebut justru menabur teror, kekerasan, dan penderitaan yang tak berkesudahan.

Di tengah upaya gigih pemerintah dan masyarakat sipil untuk membangun perdamaian dan kemajuan di Papua, TPNPB-OPM secara konsisten melancarkan aksi-aksi brutal yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan. 

Kekerasan, intimidasi, pemaksaan, hingga serangan membabi buta terhadap fasilitas publik.

Itu menjadi bukti nyata bahwa "perjuangan" mereka telah bergeser menjadi aksi terorisme murni.

Di wilayah Pegunungan Tengah, jeritan warga sipil menjadi saksi bisu kekejaman TPNPB-OPM atau KKB Papua. 

Yonas Tabuni, seorang tokoh masyarakat setempat, mengungkapkan kengerian yang harus dihadapi warganya setiap hari. 

"Mereka masuk kampung-kampung, mengambil paksa hasil kebun, meminta logistik dengan ancaman, bahkan mengancam siapa saja yang menolak," ungkap Yonas. 

Baca juga: ULAH KKB Papua Buat 43 Orang Tewas, Puluhan Terluka di 6 Bulan Terakhir: Ada TNI-Polri, Juni 8 Aksi

Baca juga: JOKOWI Absen di Hari Bhayangkara ke-79, Kemana? Pengakuan Luhut Panjaitan di Postingan Janggal

Baca juga: CARA LICIK Topan Ginting Cs Atur Pemenang Proyek Jalan di Sumut Dibongkar KPK

Dia menambahkan, tantangan geografis seringkali membuat warga tak berdaya menghadapi intimidasi ini, merampas hak mereka atas rasa aman, kepemilikan, dan kehidupan yang damai.

Loa Murib, seorang mahasiswa Papua yang kini menempuh pendidikan di Jawa Timur, menyoroti dampak psikologis yang mendalam akibat kekerasan ini.

"Sangat miris melihat bagaimana saudara-saudari kita di Papua harus hidup dalam ketakutan setiap hari. Mereka yang seharusnya menjadi agen perubahan dan pembangunan, justru menjadi korban dari kelompok yang mengklaim berjuang untuk mereka. Ini bukan perjuangan, ini penghancuran masa depan."

Rumah Sakit Diserang, Moralitas Terenggut

Puncak kebiadaban TPNPB-OPM tercermin dalam penyerangan RSUD Wamena di Kabupaten Jayawijaya. 

Insiden ini, yang diakui langsung oleh sayap bersenjata KKB Papua atau TPNPB-OPM justru menuai kecaman keras dari berbagai pihak, termasuk dari Komnas HAM. 

Komnas HAM dengan tegas menyatakan bahwa tindakan ini merupakan pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional, mengingat fasilitas kesehatan seharusnya menjadi zona netral dalam konflik, sesuai Konvensi Jenewa.

Halaman
123

Berita Terkini