Polisi mendapati korban bersama empat pria berinisial RH (22), DA (23), RAF (18), dan RH (21) serta seorang perempuan dewasa, LZV.
"Jadi totalnya (di dalam kamar hotel) ada 6 orang, satu orang anak-anak dan lima dewasa. Yang hilang ini kebetulan anak-anak masih 15 tahun, perempuan masih SMP," ujar Rizki.
Dalam penggerebekan tersebut, polisi juga menemukan narkotika jenis sabu, alat hisap, dan timbangan elektronik di kamar hotel.
Barang-barang tersebut kini ditangani oleh Sat Narkoba Polrestabes Surabaya.
"Untuk penyalahgunaan narkoba, sudah secara kasat mata terlihat dari beberapa barang bukti yang kami temukan," tambah Rizki.
Kasus ini tentu saja jadi pelajaran bagi kita semua. Bagaimana orang tua menjalankan komunikasi dengan anak.
Baca juga: PESAWAT Tempur AS Bantai Iran, Donald Trump: Serang 3 Situs Nuklir
Sebab, pergaulan sangat mudah membawa anak melakukan hal yang sangat buruk. Bahkan mereka akan mengambil keputusan sendiri.
Ia diduga terlibat dalam praktik prostitusi online setelah diajak oleh teman perempuannya yang lebih tua.
Informasi ini disampaikan oleh Kepala DP3APPKB Kota Surabaya, Ida Widayati, seusai pihaknya menerima laporan dan hasil penelusuran aparat kepolisian.
"Itu sudah open BO (prostitusi online), dia sudah gabung sama yang dewasa."
"Temennya yang juga menginap di hotel itu yang punya aplikasi," kata Ida saat dikonfirmasi, Sabtu (21/6/2025).
Menurut Ida, kasus ini tidak bisa dipandang sebagai anak hilang semata.
Ia menilai korban diajak dan dipengaruhi oleh temannya berinisial LZV (20) untuk bergabung dalam aktivitas tersebut.
"Kalau anak-anak (terhitung) tetap korban, karena sebetulnya kalau ditelusuri dari kronologinya dia korban dari dewasa tadi."
"Tapi hasilnya mereka bagi, bukan cuman pelaku," lanjutnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News