Sebelumnya, Kader PSI bicara peluang Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi menjadi ketua umum menggantikan anaknya, Kaesang Pangarep.
Namun pemilihan nantinya kata Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman menyebutkan akan dipilih langsung para kader.
Baca juga: Jokowi Masuk Bursa Calon Ketum PSI, Padahal Dulu Ingin Jadi Rakyat Biasa, Pengamat: Masa Terkejut?
Pemilihan tersebut mengacu pada konsep "pemilu raya" atau ketum dipilih langsung kader.
Kata Andy, konsep tersebut terinspirasi dari Jokowi.
Andy mengutip pernyataan Jokowi tentang "partai super terbuka" setelah lengser dari kursi kepresidenan.
Menurutnya, ide partai terbuka tersebut menginspirasi kader PSI untuk menggelar pemilu untuk menentukan ketua umum.
"Kalau ditanya apakah ini terinspirasi, ya ini terinspirasi dari Pak Jokowi terus terang, tapi memang dari kajian internal kami menganggap ini sesuatu yang baik," kata Andy dalam konferensi pers, Selasa (13/5/2025).
Mengenai peluang Jokowi mencalonkan diri menjadi ketua umum PSI menggantikan anaknya, Kaesang Pangarep, Andy enggan menjawab banyak.
"Apakah Pak Jokowi akan menjadi calon? Kita doakan," katanya.
Andy Budiman menyatakan, salah satu syarat mencalonkan diri menjadi ketua umum partai berlambang mawar tersebut adalah memiliki kartu anggota.
Bakal calon juga diwajibkan mengantongi dukungan dari setidaknya lima Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
Pendaftaran calon ketua umum PSI sendiri dibuka mulai hari ini, Selasa (13/5) hingga 18 Juni 2025 mendatang.
Setelah berkas-berkas bakal calon diverifikasi, PSI akan menggelar pemilihan menggunakan sistem e-voting pada 12-19 Juli 2025.
Menurut Andy, hasil pemilihan ketua umum akan diumumkan pada 19 Juli 2025 ketika Kongres PSI di Surakarta, Jawa Tengah.
Baca juga: Apa yang akan Terjadi Jika Jokowi Jadi Ketua PSI? Analisis dari PDIP Golkar dan Pengamat
Andy menyebut terobosan baru berupa pemilihan langsung ketua umum ini sudah diterapkan sejumlah partai di luar negeri.