Jalan akan berubah menjadi kubangan lumpur jika musim hujan, kemudian menimbulkan debu saat musim kemarau.
Tercatat ada 17 jembatan di sepanjang jalan ini.
Kondisi sambungan antara jembatan dan jalan pun tidak mulus: berlubang dan berkerikil hingga menyulitkan pengendara yang melintas.
Di sepanjang jalan, terlihat banyak pohon pinang.
Tanjabtim memang penyumbang produksi pinang bagi Provinsi Jambi.
Baca juga: Setelah Kelapa, Harga Pinang di Jambi juga Meroket, Hari Ini Dihargai Rp20.000 per Kg
Pohon-pohon pinang menjulang di antara rumah-rumah warga.
Ada juga yang tumbuh di antara pohon kelapa sawit.
Di beberapa rumah, buah-buah pinang digantung di halaman atau teras.
Ada pula yang dijemur di halaman, teras, dan bahu jalan.
Setelah sekitar 45 menit dan tiba di sebuah pertigaan, peta Google akan mengarahkan pengendara ke kanan menuju Kampung Laut.
Namun, Tribunjambi.com terus lurus hingga kembali bertemu pertigaan, lalu berbelok ke kanan.
Sekitar 200 meter di depan, kendaraan harus berhenti dan diparkir di sebuah lahan.
Perjalanan harus dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 1 kilometer, menyusuri jalan yang tak cukup besar untuk dua mobil bahkan satu mobil.
Jika enggan berjalan kaki, bisa menggunakan jasa ojek sepeda motor.
Kondisi jalan tersebut berupa cor beton yang sudah tidak mulus.