Polemik di Papua

KKB Papua Manfaatkan Konflik Pendukung Paslon di Puncak Jaya yang Saling Serang, Tembaki Aparat

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BENTROK: Aparat kepolisian dari Polres Puncak Jaya dan BKO Brimob, saat melerai bentrokan antara kelompok massa pendukung yang terjadi di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Rabu (2/4/2025). (foto: dok polisi)

“Pukul 16:15 WIT, adanya bunyi tembakan yang diduga dari Kelompok KKB ke arah Personil Brimob yang melakukan penyisiran di Kali belakang Kampung Usir sehingga terjadi kontak tembak,” ucap Kapolres.

Kapolres mengatakan aksi saling serang antar massa pendukung berhenti dikarenakan adanya Penyisiran dari Satgas Brimob, dan Personil Polres terhadap 2 Orang Masyarakat yang membawa 2 pucuk senjata laras panjang di seputaran Kali Belakang Kampung Usir.

Baca juga: Komnas HAM Kecam Aksi Brutal KKB Papua: Minta Pemerintah Pusat, Pemda dan Aparat Lindungi Warga

“Selanjutnya, seluruh Personil Polres Puncak Jaya, dan Bko Brimob, dengan pimpinan Kabag Ops Polres Puncak Jaya meninggalkan TKP Aksi saling serang (Kampung Usir Belakang) menuju Ke Lokasi Aksi Saling Serang di Sekitar Kali Mati Depan Kantor Distrik Pagaleme” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, konfllik antar pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Puncak Jaya, Papua, Papua Tengah terus berlanjut.

Konflik tersebut dengan terjadinya aksi saling serang diantara pendukung kedua pasangan calon.

Paslon tersebut yakni Yuni Wonda dan Mus Kogoya (nomor urut 1) serta Miren Kogoya dan Mendi Wonerengga (nomor urut 2).

Kondisi itu mengakibatkan dua rumah dan enam Honai (rumah tradisional di Papua) milik warga terbakar.

Adapun konflik tersebut terjadi di Kampung Usir, Distrik Pagaleme.

Aksi saling serang antar pendukung tersebut dibenarkan Kabid Humas) Polda Papua, Kombes Ignasius Benny Ady Prabowo, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/4/2025).

"Iya benar. Bentrokan antara massa pendukung di Kabupaten Puncak menyebabkan delapan bangunan terbakar, yakni dua rumah dan enam honai milik warga," ungkapnya.

"Aksi saling serang antara massa pendukung ini pecah di seputaran Usir Belakang sampai dengan Kali belakang Kampung Usir, Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya," kata Benny.

Benny juga menjelaskan bentrokan tersebut menggunakan penggunaan busur dan panah.

Sehingga mengakibatkan puluhan warga mengalami luka-luka. 

Baca juga: KKB Papua Tuduh Bu Guru Rosalia Mata-mata TNI, Dibantah IKF NTT: Pakai Baju Loreng Karena Ikut Menwa

"Ada 59 warga yang terluka akibat terkena panah. Warga ini berasal dari massa pendukung dari kedua paslon yang bertikai," ujarnya.

Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara menyatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait aksi saling serang tersebut. 

Halaman
123

Berita Terkini