Berita Nasional

Apa Pernyataan PCO Hasan Nasbi yang Dikecam Koalisi Masyarakat Sipil Soal Teror Kantor Tempo?

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DIKECAM: Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/3/2025). Sejumlah organisasi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil mengecam pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi terkait aksi teror di kantor redaksi Tempo. (Ist/Tempo)

Terakhir, Koalisi Masyarakat Sipil juga menyampaikan solidaritasnya kepada Tempo atas teror yang dialami. Mereka menegaskan bahwa praktik intimidasi seperti ini harus segera diusut.

“Praktik purba yang seharusnya sudah ditinggalkan, justru masih terjadi hari ini. Dengan demikian, penting pengungkapan kasus teror ini dilakukan, hingga pelaku dapat diketahui,” demikian pernyataan tersebut.

Baca juga: Respon Kapolri Soal Kantor Tempo Diteror Lagi, 6 Bangkai Tikus di Kardus Bungkus Kertas Motif Mawar

Seperti diketahui, merespon teror pengiriman kepala babi yang menimpa Francisca Christy Rosana (Cica) jurnalis Tempo, Hasan Nasbi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan justru menyarankan supaya kepala babi itu dimasak.

“Udah dimasak aja,” ujar Hasan dengan gestur tertawa kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/3/2025).

Menurut Juru Bicara Presiden itu, Cica dan Tempo selaku pihak yang mendapat teror itu justru dinilainya tidak terancam karena menanggapi dengan santai.

“Saya lihat ya saya lihat dari media sosialnya Francisca yang wartawan Tempo itu, itu dia justru minta dikirimin daging babi. Artinya dia ngga terancam kan, buktinya dia bisa bercanda,” bebernya.

Hasan beranggapan kalau istana tidak bisa menanggapi apa-apa, terkait teror kepala babi itu. Selain itu, dia justru meragukan kebenaran dibalik teror tersebut.

“Problem mereka entah dengan siapa? Siapa yang ngirim? Apakah itu beneran seperti itu? Apakah itu cuman jokes? Karena mereka menanggapinya juga dengan jokes. Jadi tidak usah dibesar-besarkan,” ucapnya.

Ditanya soal komitmen kebebasan pers di era Prabowo Subianto Presiden saat ini, Hasan justru bertanya balik kepada wartawan.

“Ada yang dihalang-halangi bikin berita nggak? Kalau ngga ada yang dihalang-halangi bikin berita itu berarti kebebasan pers kita bagus,” jelasnya.

Baca juga: Menteri HAM Natalius Pigai Bicara soal Teror Kepala Babi di Tempo: Ini Bentuk Ancaman

“Kayak misalnya Tempo masih boleh bikin berita nggak? Boleh kan? Masih boleh siaran Bocor Alus nggak? Tetap boleh kan? Itu artinya pemerintah ngga ikut campur sama sekali, ngga ganggu sama sekali,” sambungnya.

Dia menegaskan pemerintah hanya berusaha meluruskan jika medianya salah paham, terutama yang berkaitan dengan statemen pejabat.

“Kalaupun ada yang merasa dirugikan, lapor ke Dewan Pers. Kan undang-undangnya seperti itu,” jelasnya.

Sebelumnya, Cica jurnalis sekaligus host podcast Bocor Alus Politik (BAP) Tempo mendapat teror berupa kiriman kepala babi dari orang tak dikenal.

Pelaku mengirimkan paket kepala babi dibungkus kotak kardus yang dilapisi styrofoam. Tak ada nama pengirim pada kardus paket, namun paket itu ditujukan kepada Francisca, yang akrab disapa Cica.

Halaman
123

Berita Terkini