Meski begitu, kata Ibnu, kendala utama yang dihadapi saat ini adalah pendanaan. 

Pemerintah tengah melakukan efisiensi dan prioritas saat ini adalah ketahanan pangan dan ketahanan energi.

"Untuk sementara kita tunggu saja kebijakan pemerintah baru ini, apakah lanjut dilaksanakan atau ada arahan selanjutnya," sebutnya.

Lebih lanjut, Ibnu mengatakan dilihat dari lalu lintas dan kondisi Jembatan Batanghari 1, sudah seharusnya pemerintah daerah mengusulkan untuk duplikasi atau pembuatan Jembatan Batanghari 3.

Dalam hal ini, BPJN Jambi sangat mendukung usulan tersebut. Namun, semua itu tergantung pemerintah pusat dan ketersediaan dana.

"Saya sebagai wakil pemerintah di daerah, menunggu arahan dari pimpinan pusat terkait pembangunan Jembatan Batanghari 3," ujarnya.

Waktu Pembangunan Jembatan BH 3

Rencana Pembangunan Jembatan Batanghari 3 masuk dalam proyek jalan Tol Jambi-Rengat.

"Jembatan batanghari 3 termasuk bagian dalam ruang lingkup jalan Tol Jambi - Rengat," kata Kepala Badan Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) IV Jambi, Ibnu Kurniawan.

Ibnu mengatakan pembangunan Jembatan Batanghari 3 tidak terdapat dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) BPJN tahun 2025, sehingga pembangunannya tidak dilakukan pada tahun ini. 

"Di DIPA kami tahun 2025 tidak ada," ujarnya.

Karena masuk dalam proyek jalan Tol Jambi-Rengat, Ibnu mengatakan pembangunan jembatan Batanghari 3 menyesuaikan jadwal pembangunan jalan tol.

Saat ini, untuk pembangunan jalan tol di Jambi dipending sementara, karena pendanaannya yang belum jelas, mengingat adanya efisiensi anggaran.

"Untuk saat ini program pembangunan jalan tol dipending sampai dengan kejelasan pendanaannya," tuturnya.

Secara umum, konsep, desain dan blue print dari Jembatan Batanghari 3 sudah ada, karena pada masa Presiden Jokowi masuk dalam penganggaran pembangunan.