Momen Rabu Abu bagi Katolik.
TRIBUNJAMBI.COM - Umat Katolik di seluruh dunia menjalani masa Pra-Paskah tahun 2025 yang ditandai perayaan misa Rabu Abu.
Lantas apa itu pengertian dan maknanya?
Rabu Abu bagi umat Katolik ada yang sudah paham dan sangat mendalaminya.
Namun makna perayaan Rabu Abu bagi sebagian pula ada yang belum paham.
Simak pengertian Rabu Abu bagi umat Katolik.
Perlu diketahui bahwa Rabu Abu adalah hari pertama Pra-Paskah.
Tahun ini, Rabu Abu jatuh pada tanggal 6 Maret 2025.
Hari Rabu Abu selalu ditetapkan pada 40 hari sebelum Hari Raya Paskah (tanpa hari Minggu) atau 44 hari (termasuk hari Minggu) sebelum Jumat Agung.
Baca juga: Bacaan Injil dan Renungan Katolik Hari Ini Rabu Abu 5 Maret 2025: Puasa dan Penyangkalan Diri
Baca juga: GP Ansor dan Pemuda Katolik Belajar "Minum Susu“ di Pertapaan Santa Maria Rawaseneng, Temanggung
Umat Katolik yang berusia 18-60 tahun juga diwajibkan untuk berpuasa pada hari tersebut.
Berikut pengertian Rabu Abu yang sudah kami rangkum dari berbagai sumber.
Arti Rabu Abu Bagi Umat Katolik
Pengertian Rabu Abu atau dalam bahasa Inggris disebut Ash Wednesday berkaitan dengan abu yang melambangkan debu.
Dilansir dari situs Catholic.org, Hari Rabu Abu diliputi dengan pemakaian abu berbentuk tanda salib di kening.
Abu dalam Rabu Abu ini melambangkan debu yang dipercaya digunakan Tuhan untuk menciptakan Manusia.
Selain itu, abu juga melambangkan kesedihan, dalam hal ini kesedihan karena kita telah berbuat dosa dan menyebabkan perpecahan dari Tuhan.
Pada perayaan Rabu Abu, abu berasal dari daun palma yang telah diberkati di hari Minggu Palma pada tahun sebelumnya yang dibakar.
Abunya yang berbentuk tanda salib di kening tidak perlu dipakai sepanjang hari, abu boleh dibasuh setelah Misa. Namun, banyak orang tetap memakai abunya sebagai kenang-kenangan hingga malam hari.
Hari Rabu Abu mengingatkan kita bahwa kita harus menyiapkan diri dengan menyadari kesalahan kita dan bertobat dengan berpantang dan berpuasa. Kita juga harus menyadari bahwa dunia ini hanyalah sementara dan Kerajaan Allah yang kekal akan menanti kita.
Pengertian Rabu Abu: asal-usulnya
Rabu Abu berawal dari abad ke-5 SM. Pada Perjanjian Lama, abu digunakan sebagai lambang perkabungan, rasa penyesalan dan pertobatan umat manusia.
Baca juga: Renungan Harian Kristen 5 Maret 2025 - Memuji Tuhan Bahkan dalam Penderitaan
Saat itu, setelah Yunus berseru agar orang-orang kembali kepada Tuhan dan melakukan pertobatan, Kota Niniwe kemudian melakukan puasa dan mengenakan kain kabung lalu duduk di atas abu.
Yesus juga sudah menyinggung pemakaian abu yang ditujukan untuk kota yang menolak melakukan pertobatan dari dosa. Gereja Perdana juga menggunakan abu sebagai simbolis yang serupa.
Selanjutnya pada abad pertengahan, gereja memakai abu sebagai tanda dimulainya masa pertobatan Pra-Paskah. Hal itu juga sebagai tanda bahwa kita sudah menyesali segala dosa yang telah diperbuat.
Pengertian Rabu Abu telah dijabarkan. Di halaman selanjutnya ada penjelasan mengenai pantang dan puasa bagi Umat Katolik.
Pengertian Rabu Abu dan Penjelasan Pantang dan Puasa
Dikutip dari situs BMV Katedral Bogor, Rabu Abu merupakan hari doa dan puasa pertobatan. Pantang dan puasa harus dilakukan pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung untuk memperingati sengsara serta wafat Tuhan Yesus.
Pantang ini dilakukan oleh umat yang berusia 14 tahun ke atas. Sementara itu, puasa dilakukan oleh umat yang sudah berusia 18 tahun sampai usia 60 tahun.
Puasa berarti hanya makan kenyang sekali dalam sehari. Untuk waktunya dapat dipilih sendiri, bisa saat makan pagi, siang, atau malam.
Puasa memiliki arti memurnikan hati dan lebih memusatkan perhatian untuk berdoa dan juga merupakan bentuk dari persembahan sehigga puasa dapat disebut doa dengan tubuh. Dengan menjalankan puasa, maka seseorang akan menata kembali tingkah laku dan segi rohani dalam hidupnya.
Sementara itu, pantang dilaksanakan sebagai bentuk pertobatan kita. Umat Katolik wajib berpantang pada selama 7 hari, yakni pada hari Rabu Abu dan setiap hari Jumat sampai Jumat Agung.
Jika kita berpantang, pilihlah makanan/minuman yang paling kita sukai, seperti daging atau kopi.
Nah itulah pengertian singkat dan makna perayaan Rabu Abu bagi umat Katolik semoga bermanfaat.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Harga Sawit Plasma di Riau Periode 5-11 Maret 2025 Naik Jadi Rp3.713 per Kg
Baca juga: Update Harga TBS Kelapa Sawit di Jambi Pekan Ini Naik Jadi 3.605 Per Kilogram
Baca juga: Bacaan Injil dan Renungan Katolik Hari Ini Rabu Abu 5 Maret 2025: Puasa dan Penyangkalan Diri