Berita Viral

Sudah 22 Ribu Petisi Minta Gus Miftah Dicopot Jadi Utusan Khusus Presiden: Tidak Beradab

Penulis: Tommy Kurniawan
Editor: Tommy Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sudah 22 Ribu Petisi Minta Gus Miftah Dicopot Jadi Utusan Khusus Presiden: Tidak Beradab

TRIBUNJAMBI.COM - Pasca perangainya menghina penjual es teh, muncul petisi agar Presiden Prabowo Subianto mencopot Gus Miftah jadi Utusan Khusus Presiden.

Diketahui Gus Miftah mendapat posisi sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama.

Diberitakan sebelumnya,Gus Miftah melontarkan celetukan yang dinilai merendahkan seorang pedagang es teh dan air mineral yang berada di lokasi.

Dalam video yang beredar di platform YouTube PCNU Kabupaten Magelang, pedagang es teh tersebut terlihat membawa dagangannya di atas kepala. 

Sebagian peserta meminta Gus Miftah membeli dagangan pria itu, namun ia justru berkomentar, “Es tehmu masih banyak tidak? Masih? Ya sana jual go***!”

Komentar tersebut disampaikan dalam bahasa Jawa dan memicu tawa dari sejumlah orang di atas panggung.

Baca juga: Kronologi 2 Anggota KKB Tewas di Papua Tengah: Kedapatan Masuk Kota, Baku Tembak dengan Aparat

Baca juga: Download Lagu MP3 Fauzana DJ Minang Nonstop 12 Jam Asik untuk Dijalan, Unduh di Spotify Lagu Viral

Pedagang es teh itu tampak terdiam setelah celetukan tersebut, dengan ekspresi lelah yang terlihat jelas.

Petisi yang dibuat pada Rabu (4/12/2024) mencerminkan kemarahan publik atas peristiwa ini.

Dalam petisi, tertulis: “3 Desember 2024 adalah hari di mana netizen Indonesia merasakan sakit hati mendalam atas perlakuan tidak hormat kepada seorang pedagang kecil yang sedang berjuang untuk keluarganya.”

Berbagai komentar dalam petisi itu turut menyoroti kekecewaan terhadap tindakan Gus Miftah.

“Selain tidak beradab, peristiwa ini menjadi bahan pembicaraan di Asia dan Turki, mempermalukan Indonesia,” tulis Eva Agustina.

“Jangan hanya minta maaf, harus ada tindakan tegas untuk memberi efek jera,” ujar Rayi Prafalinanda.

“Bapak penjual itu layak dihormati, bukan direndahkan,” kata Muhammad Shidqi.

Insiden ini juga memunculkan kembali kritik terhadap Gus Miftah terkait sikapnya yang dianggap sering arogan.

Desakan pencopotan jabatan pun terus bergema di media sosial.

Halaman
123

Berita Terkini