"Untuk kronologis nanti disampaikan, saya belum dapat informasi lengkapnya. Di sana susah signal," ujarnya.
Hingga saat ini, tim sedang melakukan evakuasi terhadap korban.
Lokasi kejadian cukup jauh dari pusat kota Muara Tebo, sehingga menyulitkan tim melakukan evakuasi.
Akses jalan menuju lokasi tak bisa dilalui menggunakan kendaraan biasa, harus menggunakan kendaraan dobel gardan.
Kehilangan Mata Pencaharian
Suku Anak Dalam, khususnya Orang Rimba, tinggal di kawasan hutan Provinsi Jambi.
Sebaran Orang Rimba di Jambi berada di kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD), yaitu Tebo, Sarolangun dan Batanghari.
Selain itu, sebaran mereka ada juga di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) di Kabupaten Tebo, Kabupaten Tanjab Barat dan sebagian wilayah Provinsi Riau.
Meski sebenarnya hidup melangun di hutan, Suku Anak Dalam juga dapat ditemukan perkebunan kelapa sawit sepanjang Jalan Lintas Sumatera hingga ke batas Sumatera Selatan.
Mereka hidup di luar hutan karena sumber pangan di dalam telah rusak.
Biasanya, mata pencaharian SAD adalah meramu hasil hutan dan berburu.
Senjata yang digunakan antara lain lembing kayu, tombak bermata besi,dan parang.
Ada juga Suku Anak Dalam yang kini telah memiliki lahan karet dan pertanian lainnya. (ian)
Baca juga: Breaking News - 3 Anak SAD di Tebo Diduga Keracunan Usai Makan Telur Semut, 2 Meninggal
Baca juga: Gadai Mobil Hasil Kejahatan ke Suku Anak Dalam Jambi, Puluhan Kendaraan Diparkir di Kebun Sawit