Suku Anak Dalam Keracunan Massal

2 Suku Anak Dalam di Tebo Jambi Meninggal Dunia Setelah Makan Madu Klanceng dari Hutan

Penulis: Sopianto
Editor: Rohmayana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

2 Orang SAD di Tebo Meninggal Dunia Setelah Makan Madu Klanceng


TRIBUNJAMBI.COM,MUARA TEBO- Dua orang anak warga Suku Anak Dalam (SAD) di meninggal dunia setelah makan madu klanceng yang diambil dari hutan.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (12/11/) di di Dusun Sentano, Desa Balai Rajo Kecamatan VII Koto Ilir Kabupaten Tebo.

Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Ari Setiawan mengatakan, informasi yang didapat dari keluarga korban adalah salah satu keluarga yang mendapat makanan dari hutan (Red-Madu Klanceng) setelah sekitar 20 menit korban mengeluh pusing.

"Ada 8 orang yang mengkonsumsi makanan itu anak-anak ada 3, 5 orang dewasa," ujarnya Rabu (13/11).

Dari 3 orang ini, 1 orang sempat kritis di dan diberikan pertolongan medis di Klinik Bidan Dwinta KM 26 namun dua orang ini meninggal sebelum tim Puskesmas datang ke lokasi.

"2 orang belum sempat penanganan tim medis," ujarnya.

Hingga saat ini Dinas Kesehatan belum bisa menyimpulkan penyebab pasti 8 orang warga SAD keracunan, namun pihak nya akan mengirim kan beberapa sampel laboratorium Jambi.

"Ada 3 sampel yang dikirimkan ke Jambi pertama makanan, media kayu, sisa madu yang dikonsumsi itu," katanya.

Baca juga: Kronologi Warga SAD Tebo Jambi Keracunan usai Makan Madu Hutan dari Pohon

Baca juga: Irish Bella Singgung Kondisi Tubuhnya Kala Bulan Madu dengan Haldy Sabri, Momen Bahagianya Disorot

Lanjut kata Kabid, di Labkesda Jambi akan diperiksa bakterilogi kimia nya, pihaknya juga menunggu hasil pemeriksaan itu.

"Kita tunggu saja hasil nya, apakah ini efek bakterilogi atau kimia kita juga belum tahu," ujarnya.

2 SAD di Tebo Jambi Meninggal Dunia Setelah Makan Madu Klanceng dari Hutan (Tribunjambi.com/Sopianto)

Untuk pemeriksaan kimia biasa nya tiga hari namun pihaknya akan menunggu hasil pemeriksaan itu.

Selain itu, Dinkes sudah memberikan kepada 6 orang obat oral, susu penetral dan infus, untuk kondisi terkini korban sudah mulai membaik (TRIBUNJAMBI.COM/SOPIANTO)

Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News

 

Berita Terkini