Debat Pilgub Jambi

Tanya Jawab Debat Cawagub Jambi Memanas, Sudirman Tanya Soal Isu Suku Anak Dalam ke Abdullah Sani

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tanya Jawab Debat Cawagub Jambi, Sudirman Tanya Soal Isu Suku Anak Dalam ke Abdullah Sani

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Acara debat Pilgub Jambi di Abadi Convention Center Kota Jambi, Minggu (10/11/2024) memanas, memasuki segmen keempat tanya jawab antar calon.

Ini merupakan sesi di debat Cawagub Jambi 2024 yang paling ditunggu-tunggu masyarakat.

Moderator menyampaikan bahwa pada segmen sebelumnya pertanyaan dibuat tim panelis dan dijawab calon. Kini di segmen keempat, pertanyaan murni dari calon.

Seorang calon bertanya dan calon lawan lain menjawab. Setelah itu jawaban akan kembali mendapat tanggapan calon.

Kemudian, tanggapan itu akan mendapat sanggahan dari lawan.

Tiap cawagub yang bertanya memiliki waktu satu menit dan cawagub yang menjawab mendapat waktu dua menit.

Pertanyaan seputar tema "Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Sosial Budaya". 

Moderator mempersilakan para calon untuk menuju podium masing-masing.

Giliran awal, Cawagub Sudirman memberikan pertanyaan untuk Cawagub Abdullah Sani.

Dalam debat calon wakil gubernur Jambi yang berlangsung di Abadi Convention Center, isu mengenai keberadaan dan hak-hak Suku Anak Dalam, kelompok minoritas di Provinsi Jambi, menjadi salah satu topik utama. 

Pertanyaan terkait disampaikan oleh Sudirman, cawagub nomor urut 1, yang menyoroti pentingnya perhatian khusus terhadap kelompok ini agar mereka dapat menjadi bagian dari masyarakat Jambi yang berkembang.

“Kita tahu Suku Anak Dalam adalah kelompok minoritas. Namun, jika tidak kita perhatikan, mungkin akan timbul persoalan di masa depan. Apa saja yang sudah dan akan dilakukan untuk mendukung mereka sehingga mereka bisa menjadi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jambi, yang dapat kita banggakan?” tanya Sudirman.

Menanggapi pertanyaan ini, Abdullah Sani, cawagub nomor urut 2, menekankan pentingnya memberikan hak yang setara bagi semua warga tanpa membedakan antara mayoritas dan minoritas. 

“Kita semua sepakat dalam membangun Provinsi Jambi tanpa melihat mayoritas atau minoritas. Kami berikan peluang yang sama bagi semua, termasuk Suku Anak Dalam. Dalam aspek birokrasi dan lainnya, kami tetap berpegang pada regulasi yang ada, tapi prinsipnya bukan soal mayoritas atau minoritas,” jelas Sani.

Sudirman kemudian menanggapi bahwa perhatian lebih perlu diberikan agar Suku Anak Dalam bisa berkembang dengan baik. 

Halaman
12

Berita Terkini