"Itu terjadi karena warga yang terkena pembebasan lahan banyak tol Sumsel-Jambi, kembali membeli tanah warga di daerah tersebut," tuturnya menduga-duga penyebab kenaikan harga.
Penyebab lainnya, banyak juga orang luar Jambi yang mencari tanah di kawasan exit toll Tempino.
"Jadi, karena banyak yang nyari, tentu yang punya tanah menaikan harga kan," ujarnya.
Berapa harga tanah dan kenaikannya?
Perihal harga tanah, Nike mengatakan cukup bervariasi.
Paling mahal yang diketahuinya, sekira Rp 150 juta per tumbuk.
Di Jambi, hitungan per tumbuk berarti per 100 meter persegi atau M2.
Selain harga tanah yang cukup tinggi, geliat perekonomian juga mulai hidup di kawasan itu.
Nike menuturkan banyak rumah toko (ruko) yang awalnya kosong, kini mulai banyak yang mengisi.
Mereka menggunakan ruko-ruko itu untuk berjualan maupun pergudangan.
Dalam sepengetahuannya, banyak juga ditemukan area pergudangan baru di kawasan tersebut.
"Untuk area pergudangan mungkin lebih dari lima, ya, di sini," ujarnya.
Dampak ke Usaha Kecil Mikro
Pelaku usaha kecil mikro (UKM) juga mulai merasakan dampak dari hadirnya Tol Baleno, bagian tol Palembang-Jambi.
Seperti Nike lakukan kini. Dia membuka usaha minuman jeruk peras dan berjualan buah-buahan di depan rumahnya, di pinggir jalan lintas tersebut.