Selain korban meninggal dunia, ada juga korban yang mengalami patah kaki.
Pantauan Tribun Jambi di lokasi, titik kontur tanah pagar SMKN 1 Kota Jambi yang ambruk lebih tinggi 1 meter dari bangunan bedeng-bedeng yang ada di sampingnya.
Menurut warga, pagar SMKN itu ambruk ke arah jalan kecil yang ada di sampingnya.
Di pinggir jalan kecil itu, ada deretan rumah bedeng beratap seng.
Alat berat yang dioperaasikan operator itu mengeruk puing hingga bersih, sementara beberapa pohon yang ada di pekarangan SMKN 1 Kota Jambi, terlihat masih berdiri.
Ketua RT 25, Kelurahan Simpang 4 Sipin, Kecamatan Telanaipura Kota Jambi, Suheri, menuturkan dalam kejadian tersebut ada empat orang yang menjadi korban.
Tiga orang meninggal dunia dan satu orang luka-luka.
"Tiga yang meninggal. Dua anak anak satu remaja. Yang ketiganya tertimpa reruntuhan pagar dan sempat terendam oleh genangan banjir," tuturnya.
Suheri menuturkan saat evakuasi warga mengalami sedikit kesulitan, penyebabnya tembok pagar yang ambruk cukup panjang.
Untuk mengevakuasi korban, butuh waktu beberapa lama. Setelah itu warga membawanya ke RSUD.
Jauh sebelum tragedi tembok tersebut terjadi, Suheri mengatakan pihaknya telah beberapa kali melapor ke pihak sekolah terkait kondisi pagar yang memang sudah mengkhawatirkan.
"Tapi sayangnya tidak mendapat respons lanjutan," ujarnya.
4. Temuan mayat anak di bawah gardu listrik
Sepekan dilaporkan hilang, bocah 4 tahun di Jambi ditemukan tidak bernyawa di bawah gardu listrik, Minggu (6/10/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.
Sosok jasad mayat di bawah gardu listrik membuat geger warga Kota Jambi.
Korban yang ditemukan di RT 28, Kelurahan Solok Sipin, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi dengan kondisi tubuh mulai menghitam.
Jasad korban sudah mengeluarkan bau.
Kabar penemuan jasad korban di bawah gardu listrik tersebut viral di media sosial Instagram.
Korban diketahui berinisial P (4) hilang pada Minggu (29/9/2024) lalu.
P bersama teman-temannya bermain di dekat drainase yang tak jauh dari kediamannnya.
Warga sekitar menyaksikan jika korban bermain bersama temannya itu hingga malam hari.
Setelah beberapa saat pihak keluarga tersadar jika korban tak kunjung pulang ke rumah.
"Banyak warga yang melihat dia (P) lagi main, ditunggu-tunggu sampai malam dak juga balek," ungkap nenek korban, Elin, saat berada di kediamannya dilansir dari Kompas.com, Minggu (6/10/2024).
Tak kunjung kembali, pihak keluarga mulai bertanya-tanya kepada warga sekitar mengenai keberadaan korban.
Setelah dilakukan pencarian di sekitar drainase, pihak keluarga dan warga tak kunjung menemukannya.
Pihak keluarga kemudian membuat laporan ke polisi terkait kehilangan pada Senin (30/9/2024).
Selama satu minggu hilang, pihak keluarga tetap melakukan pencarian keberadaan korban.
Pencarian sampai ke RT 28 yang berada tak jauh dari kediaman keluarga.
Namun pihak keluarga yang dibantu warga tetap tidak menemukan keberadaan korban.
Hingga akhirnya, korban ditemukan tak bernyawa di bawah gardu listrik di RT 28, Kelurahan Solok Sipin, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi.
"Belakangan ini sering tercium bau busuk, kami kira bau bangkai tikus, baunya sekitar mulai hari Rabu atau Kamis," ucap Sela, warga sekitar lokasi kejadian ditemukan mayat P, Minggu (6/10/2024).
Hingga akhirnya, warga sekitar mencari keberadaan bau busuk itu dan menemukan jasad P di bawah gardu listrik dalam kondisi yang sudah menghitam.
"Kamu dipanggil (masyarakat) untuk pergi ke atas melihatnya," ucap Elin.
Setelah dilihat, pihak keluarga dan masyarakat menyakini itu adalah korban yang dilaporkan hilang selama seminggu.
Pihak kepolisian kemudian mengamankan sekitar lokasi kejadian dan memasang garis polisi sekitar area.
Guna proses lebih lanjut, kanit Reskrim Polsek Telanaipura, Iptu Junaidi, akan melakukan autopsi.
"Pihak keluarga korban meminta dilakukan autopsi untuk memastikan apa penyebab kematiannya," ungkapnya.
Hingga saat ini proses autopsi masih dilakukan dan hasilnya belum diketahui.
Dikatakannya, pada Minggu, 29 September 2024 bocah 4 tahun itu dikabarkan hilang, dan pada Senin (30/9/2024) pihak keluarga membuat laporan polisi.
Pasca dilaporkan, ihak kepolisian sudah melakukan pencarian dan penyisiran di sekitar rumah korban dan sepanjang jalan, namun tak membuakan hasil.
Sementara terkiat penyebab kematian, pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi. (tribun jambi)
Baca juga: Pemicu Mogok Kerja Tenaga Kesehatan di RSUD Raden Mattaher Jambi Pagi Ini
Baca juga: Viral Emak-emak ASN Bernyanyi sambil Joget Dukung Paslon, Netralitas ASN Jadi Sorotan
Baca juga: Breaking News - Honorer RSUD Raden Mattaher Jambi Mogok Kerja, Ini Tuntutannya